Tangismu sore tadi memang baru pertama kulihat. Pada merah rona pipi dan lentik matamu mengalir air mata. Aku pun sama demikian. Sama menangis dalam hati. Hati penuh peluh rindu. Hanya untuk terima kenyataan; bahwa perpisahan itu benar adanya.
Parung, 9 April 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar