"People love the A380 as passengers. But airlines don't."
– Airbus Chief Executive, Fabrice Bregier
– Airbus Chief Executive, Fabrice Bregier
Airbus A380 setidaknya sampai hari ini masih memegang predikat sebagai pesawat terbesar di dunia. Namun, tidak banyak orang yang tahu bagaimana dibalik proses pembuatan pesawat ini. Ide untuk membuat pesawat dengan dua dek penumpang ini sudah muncul di tahun 90-an. Ketika itu, Airbus telah membuat gambar imaji (artist impression) tentang pesawat impiannya ini dengan label A3XX dan dimuat dalam beberapa majalah penerbangan.
Prototipe pertama A380 diberi tanda registrasi F-WWOW. Pada satu judul majalah penerbangan di Indonesia, peristiwa first flight A380 pada 18 January 2005 diberi judul "Il vole..". Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami lebih dalam bagaimana usaha Airbus dalam mewujudkan impian mereka. Airbus A380 sendiri menggunakan berbagai fasilitas Airbus yang ada di
beberapa negara Eropa, diantaranya Prancis, Jerman, Inggris, dan
Spanyol.
Erik Orsenna dan beberapa rekan fotografernya mengajak kita melihat bagaimana Airbus membangun hangar-hangar besar untuk fasilitas produksi A380, hingga bagaimana para engineer memasang ratusan kilometer kabel yang ditanam dalam A380. Foto-foto itu disusun dengan sekuen berurutan dari pembangunan fasilitas produksi hingga first flight A380 pada 18 January 2005. Kualitas foto yang memang baik dipadukan dengan teknologi cetak premium sehingga momoen bersejarah dalam khazanah penerbangan dunia dapat diabadikan dengan layak. Sayangnya, buku ini hanya terbit dalam bahasa aslinya, bahasa Prancis.
Judul : A380
Penulis : Erik Orsenna, et.al
Penerbit : Fayard
Tahun : 2007
Tebal : 191 hal.
Genre : Penerbangan-Photobook
Medan Merdeka Barat, 3 Maret 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar