Courtesy: www.goodreads.com |
“Setelah manusia menghasilkan banyak uang, dia biasanya menjadi pendengar yang buruk.”
- John Wood
Membaca buku ini bagaikan menjalani sebuah petualangan. Petualangan tentang semua kemungkinan yang dimungkinkan oleh hidup ini sendiri. John Wood telah meninggalkan semua yang ia punya; harta; karir yang fantastis; yang ternyata tidak kunjung membuatnya bahagia. Sebuah lompatan kecil dalam hidupnya telah menjungkirbalikkan semua dunianya.
John Wood adalah seorang pekerja kerah putih yang memiliki karir cemerlang di Microsoft. Lewat sebuah email dari temannya dan perjalanan ke Nepal telah membukakan matanya sehingga ia melakukan apa yang ingin dan harus ia lakukan. Meninggalkan Microsoft adalah hanya satu fase yang harus dilaluinya. Selanjutnya, ia merangkai impian dari satu hal yang kecil untuk banyak hal besar.
John Wood mendirikan 'Room to Read' sebagai non-governmental organization/lembaga non-pemerintah yang tadinya bertujual untuk membantu sebuah sekolah di Nepal. Dari satu sekolah, 'Room to Read' semakin mendapatkan kepercayaan dari para donatur dan berhasil memberikan dampak nyata bagi lebih dari 1,3 juta anak-anak yang tersebar di belahan Asia dan Afrika. 'Room to Read' berperan nyata dengan membangun sekolah, laboratorium komputer, dan perpustakaan; menerbitkan judul bahasa lokal untuk buku anak dan memberikan beasiswa bagi anak-anak perempuan.
Inilah satu dari sekian kisah filantropis sejati yang inspiratif.
Judul : Leaving Microsoft to Change The World
Penulis : John Wood
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2007
Tebal : 368 hal.
Genre : Memoar
Medan Merdeka Barat, 4 April 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar