Kamis, 31 Desember 2020
Surat Akhir Tahun
Sunatan
Senin, 30 November 2020
Lima Tahun
Alde sekarang sudah 5 tahun. Sudah besar, Nak. Menjelang hari ini Bapak terbayang kembali hari-hari bulan pertamamu. Alde masih bayi dan harus kembali ke rumah sakit karena kuning. Bapak dan Ibu sangat berat dengan kenyataan itu tapi demi kesehatanmu kami rela dan pasrah kepada Allah SWT.
Alde waktu itu sering Bapak foto. Banyak sekali foto Alde. Alde anak pertama kami maka Bapak dan Ibu tidak melewatkan momen itu agar nanti bisa bercerita. Kelak, seperti hari ini.
Lima tahun Aldebaran. Alde sudah masuk TK. Walau dengan kondisi pandemi kami senang Alde antusias mengikuti Zoom dan menghafal dari video kiriman Ibu Guru. Semoga Alde dapat berkumpul kembali dengan kawan-kawan di sekolah.
Nak,
Bapak mohon maaf kalau sering marah. Bapak sering merasa Alde sudah besar dan sudah bisa diperingati. Namun, agaknya Bapak lupa bahwa Alde masih anak-anak. Alde masih ada di dunia permainan. Jadi, Bapak minta maaf ya Nak.
Perjalanan lima tahun ini adalah perjalanan yang luar biasa. Bapak harus lebih banyak belajar sama Ibu untuk lebih bersabar menghadapi Alde dan Ais. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melalui semua ini.
Peluk sayang Bapak untuk Alde. Selamat ulang tahun, Nak.
Cipayung, 9 November 2020.
Selasa, 06 Oktober 2020
Bola-Bola Kultural (1)
Image by Goodreads |
Seingat saya, keinginan untuk membaca buku ini muncul setelah pembacaan trilogi Sepakbola dari Sindhunata: Air Mata Bola, Bola-Bola Nasib, dan Bola di Balik Bulan. Ketertarikan dan rasa penasaran atas tulisan Emha utamanya untuk persepakbolaan menggugah keinginan untuk segera mendapatkan buku ini. Sesuatu hal yang sulit karena buku ini belum mengalami naik cetak.
Alhamdulillah. Saya mendapatkan buku ini dari di sebuah marketplace dengan harga yang lumayan. Namun, tidak mahal untuk sebuah karya klasik nan monumental ini.
Malam tadi, pembacaan sudah masuk halaman 32. Ada banyak kesan menyenangkan di balik sebuah entitas olahraga bernama sepakbola. Sebuah nuansa pemanusiaan atas segenap jalan nasib dan takdir. Bahwa manusia tidak punya kuasa apapun atas jalan takdirnya. Sebagaimana Maradona yang harus merasakan jadi manusia biasa kembali di Piala Dunia 1990 dan Timnas Denmark yang mengejutkan dunia ketika merajai Piala Eropa 1992. Sensasi yang agak berbeda namun tetap menyenangkan dengan ketika membaca Trilogi dari Romo Sindhu.
(bersambung)...
Cengkareng, 13 Agustus 2020
The Man Who Sold The World
Well, i don't know, how to say about this Nirvana thing. But, the title is always amaze me. The Man Who Sold The World. I never really know who is "The Man". Lately, this song really annoys my ears.
Cengkareng, 6 October 2020.