Novel kaleidoskop yang penuh dengan pertentangan batin dan pemikiran antara liberalisasi atas nama modernisasi global dengan nilai humanisme universal ketimuran. Suatu pertentangan yang membuat cinta pun hanya tinggal debu-debunya saja dan bertebaran dibawa angin zaman. Penulis berhasil menggambarkan pola pikir dan sudut pandang seorang Indonesia yang "terasing" di negeri seberang. Ditengah-tengah rawannya nilai kemanusiaan dalam perang yang berkecamuk di sebagian belahan dunia lain dan gemerlap metropolitan kota Sydney.
Gejolak pemikiran pasca revolusi kemerdekaan sangat terasa pada jalan cerita. Tentang bagaimana arus pemikiran individualisme Barat bercampur dengan kolektivitas ketimuran. Tentang bagaimana seorang Indonesianis melihat kedalam bangsanya sendiri. Menarik untuk dibaca sebagai refleksi penyadaran kembali tentang sejarah perjuangan bangsa terutama pasca revolusi kemerdekaan.
Judul: Debu Cinta Bertebaran
Penulis: Achdiat K. Mihardja
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun: 2004
Genre: Novel
Paninggilan, 31 Mei 2011.
Gejolak pemikiran pasca revolusi kemerdekaan sangat terasa pada jalan cerita. Tentang bagaimana arus pemikiran individualisme Barat bercampur dengan kolektivitas ketimuran. Tentang bagaimana seorang Indonesianis melihat kedalam bangsanya sendiri. Menarik untuk dibaca sebagai refleksi penyadaran kembali tentang sejarah perjuangan bangsa terutama pasca revolusi kemerdekaan.
Judul: Debu Cinta Bertebaran
Penulis: Achdiat K. Mihardja
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun: 2004
Genre: Novel
Paninggilan, 31 Mei 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar