Sometimes it's hard to keep on running
We work so much to keep it going
Don't make me want to give up
We work so much to keep it going
Don't make me want to give up
Running – No Doubt
Setelah mengikuti Halo Fit Run Bandung dan sukses mencapai garis finish, saya mendapat notifikasi (via e-mail) untuk mengikuti gelaran serupa bertajuk Ramadhan Halo Fit Night Run. Kurang lebih 1300 pelari mengikuti road race malam hari ini. Halo Fit Night Run kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan. Start dimulai pukul 23.00 dimana Transjakarta sebagai pemilik jalur busway sudah menghentikan kegiatan operasinya.
Rute Lari Halo Fit Night Run 5K |
Berlari dan Berbagi masih menjadi kredo Halo Fit Night Run. Berbeda dengan event sebelumnya dimana charity berbentuk sepasang sepatu sekolah, event Night Runkali ini merupakan charity dimana setiap pelari menyumbang satu kotak nasi untuk setiap kilometer jarak yang ditempuh. Acara ini turut didukung pula oleh Garuda Finishers dan Yayasan Tunggadewi.
Garuda Finishers adalah komunitas pelari yang dibentuk oleh Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, yang turut berpartisipasi sebagai salah satu komunitas lari yang memadukan para pelari sipil dan militer di tanah air. Sedangkan, Yayasan Tunggadewi adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial yang dimotori oleh Annisa Larasati Pohan. Partisipasi Yayasan Tunggadewi dalam kegiatan kali ini merupakan kontribusi untuk berbagi dengan sesama, dengan membantu mendistribusikan 10.000 nasi kotak ke berbagai panti asuhan di wilayah Jabodetabek.
My First Night Run
Pre-Run Gigs, full of kit. Courtesy: Aji's BB |
Saya bersyukur karena Jakarta memiliki jalur busway. Selain memang diperuntukkan bagi bis Transjakarta, jalur ini juga bermanfaat untuk dijadikan trek lari. Selama ini , saya melintasi jalur busway pulang-pergi kantor dengan Transjakarta tanpa pernah berpikir sekalipun tentang bagaimana rasanya berlari di jalur busway. Saya bersyukur (lagi) bahwa kesempatan itu akhirnya datang juga di Halo Fit Night Run ini.
Night Run ini adalah satu tantangan tersendiri untuk saya, si pelari dadakan yang rajin latihan lari keliling seperempat wilayah kelurahan. Saya tidak hanya dituntut untuk mencapai garis finish lalu meraih medali saja. Pada lomba lari ini, saya harus membuktikan bahwa saya cukup fit untuk berlari sepanjang 5 KM dan memecahkan catatan waktu Halo Fit Run Bandung. Selain itu, berlari pada malam hari punya karakteristik yang berbeda dibandingkan morning run yang selalu saya lakukan setiap akhir pekan. Udara malam Jakarta tentu membawa segenap perasaan lain sehingga saya harus berusaha lebih keras dalam mempersiapkan diri untuk lari malam pertama saya.
Happy Runner at his first Night Run |
Pada postingan sebelumnya tentang Halo Fit Run Bandung, saya menulis 3 alasan yang cukup esensial untuk mengikuti event lari itu yaitu Samsung Fun Run 5,7K 2002, Paninggilan Morning Run, dan Tes Kebugaran Fisik di Lakespra Mabes AU. Kini, selain alasan untuk menjaga kebugaran selama sisa hari bulan Ramadhan, saya pun menambahkan alasan ke-4 yang memotivasi untuk mencapai garis finish Halo Fit Night Run:
4. Memecahkan catatan waktu atas nama sendiri di Halo Fit Run Bandung 5K: 27 menit 28 detik.
Berangkat dari hal itu, saya terus memacu langkah. Minimal, tidak berhenti berlari sebelum tawaf di Bunderan HI. Peralatan lari yang saya gunakan terhitung masih sama seperti Halo Fit Run Bandung, kecuali Capdase Armband dan Reebok headband yang sengaja dibeli untuk event Night Run ini. Saya masih mengenakan sepatu Reebok Speedstep IV, Reebok wristband, dan kaus kaki Converse low.
Afterfinish bersama Annisa Larasati Pohan, penggiat Yayasan Tunggadewi |
Sebelum berlari di Night Run ini, saya pernah berjalan kaki dari kantor (Medan Merdeka Barat 8) ke Grand Indonesia dan memakan waktu 30 menit. Sehingga bertambah kuatlah alasan bagi saya untuk finish dengan waktu minimal 27 menit. Saya terus berlari walaupun kelelahan mulai mendera di KM 4 menjelang shelter busway Sarinah dan saya sempat berjalan kaki beberapa kali. Saya harus terus memacu karena tidak punya banyak waktu. Apalagi jam sudah menunjukkan 23.46 Waktu Iphone Bagian Barat, dan waktu saya hanya tinggal 8 menit untuk mencapai garis finish.
Menjelang garis finish, saya membayangkan diri saya sebagai Ricardo Kaka yang melakukan sprint sebelum mencetak gol ke gawang MU di semifinal Liga Champions 2006-2007. Walaupun dengan nafas hah-heh-hoh, saya berhasil finish. Saya berharap medali yang saya terima semalam adalah sebuah pembuktian lain bagi sebuah alasan. Bahwa apa yang saya lakukan tidaklah terlalu salah.
Official Timing Result
Paninggilan, 28 Juli 2013.
Disclaimer: all trademarks mentioned in this post are belong to their respective owners.