Jauh sebelum wacana film Fifty Shades of Grey akan tayang atau tidak di Indonesia, saya memang sudah penasaran dengan trilogi buku itu. Memang subjek trilogi itu hanya satu saja: seks, namun hal ini jadi menarik ketika hadir dalam kemasan trilogi.
Pertama, apakah isu BDSM akan dominan sepanjang cerita trilogi? Kedua, permainan karakter semacam apakah yang dimainkan oleh E. L. James, sang penulis?
Pertanyaan itu hampir terjawab ketika saya melangkah menuju satu toko buku import di Bandung. Usai melihat banderol harga buku, saya membatalkan niat saya itu. Saya membiarkan diri saya untuk tenggelam dalam rasa penasaran. Bahkan, ketika Anastasia Steele sudah muncul dalam sosok Dakota Johnson.
Sehari sebelum hari ulang tahun saya kemarin, kiriman paket trilogi Fifty Shades kiriman seorang sahabat pun tiba. Beruntung, saya memenangkan bid ketika ia melego beberapa koleksi bukunya semasa berkuliah di Negeri Kangguru.
Membaca trilogi ini adalah pembacaan yang panjang. Maka, tak berlebihan rasanya bila target menamatkan trilogi Fifty Shades masuk list resolusi tahun ini. Into the grey, darker, and freed.
Cipayung, 19 Januari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar