Puasa yang dilakukan dengan benar dan intensif dalam dimensi badaniah, spiritual, intelektual dan mental, menghasilkan kemenangan-kemenangan kepribadian. Idul Fitri disebut Hari Raya Kemenangan karena sesudah 30 hari berjuang, manusia menemukan kemenangan atas dirinya sendiri. Melalui pendadaran ibadah puasa, manusia dibina untuk sanggup mempanglimai dirinya sendiri, sanggup melakukan pilihan-pilihan terbaik menurut pandangan Allah, baik dalam dalam soal-soal konsumsi hidup, karier, atau apa pun.
Bandung, 26 Juni 2017.
Disadur dari tulisan Emha Ainun Nadjib berjudul "Idul Fitri: Kemenangan Personal di 'Tengah Kekalahan Struktural'" dalam buku "Tuhan Pun 'Berpuasa'", Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar