Ini adalah catatan singkat saya untuk Endomondo. Lebih tepatnya mungkin jadi sebuah kesan dari pengguna.
Bila harus menulis soal Endomondo, berarti saya harus menembus jala memori kembali ke tahun 2013-an. Saya tidak tahu kapan detailnya, namun saya menggunakan aplikasi olahraga ini sejak menggunakan Blackberry. Sebagai pelari pemula saat itu, saya menginstall aplikasi ini karena Teh Ninit Yunita yang saya follow akun Twitternya. Lumayan, sebagai pencatat hasil lari keliling yang selalu berakhir di Warung Nasi Uduk.
Saya cenderung menikmati Endomondo berdampingan dengan aplikasi Nike Running. Walaupun, Nike Running tetap menjadi yang utama. Endomondo hanya sebagai pendukung cadangan untuk menyamakan data saja. Ada beberapa momen dimana Endomondo membuat saya kecewa. Mungkin karena saya sempat berganti-ganti device sehingga akurasinya bermasalah.
Saya agak kaget ketika membuka aplikasi ini beberapa bulan yang lalu dengan sebuah notifikasi bahwa Endomondo akan menghentikan layanannya di tanggal 31 Desember 2020. What?!!! Sekecewa apapun dengan Endomondo namun bila perpisahan itu tiba tetap saja jadi sebuah kenyataan yang tidak menyenangkan.
Endomondo cukup membuat nyaman dengan beberapa fitur seperti personal best dan records. Endomondo mencatat beberapa kemajuan yang cukup menyemangati saya. Saya masih ingat rasa senang dan bahagianya ketika mendapatkan badge Personal Best untuk lari sejauh 1 mil. Saya tidak menyangkan bahwa aplikasi ini menghitung hingga sedetail ini. Sesuatu yang belum saya rasakan di aplikasi lanjutannya: MapMyRun.
Anyway, everything must come to an end. Perubahan itu niscaya adanya. Adios, Endomondo. Please be nice, MapMyRun.
Cipayung, 3 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar