Jumat, 22 Desember 2023

Sesah Hilapna - A Commemorate to Unforgetfulness

Asa-asa urang teh nembean tepang, aya keureuteug hate dugdeg sur ser sesah hilapna...

Geuing beut sungkan papisah... Deuh... Sesah hilapna...

Kantenan urang teh nembean tepang aya nu eunteup gerets kadeudeuh sesah hilapna...

Nyanding asih dina ati... Deuh... sungkan patebih...*)

 

Rhein.. Carrarhein... Hanya itu saja yang ku tahu tentang dia. Hanya namanya saja. Pertemuan ini berlalu begitu saja. Tidak lebih cepat dari 1 lap balapan Formula 1. Juga, tidak lebih lambat dari Fastest Lap Kimi Raikonnen. Kau boleh bilang sepintas lalu saja. Ya, memang seperti itu. Untung saja, aku masih ingat namanya. Namanya yang selalu akan jadi bagian cerita hidupku ini.

Tidak perlu lagi kuceritakan bagaimana aku tahu namanya. Tidak juga kau perlu tahu mengapa sulit untuk melupakannya. Toh, pertemuan kami tidak disengaja. Aku tidak berkuasa apa-apa atas kejadian ini. Aku hanya tahu kalau aku sedang menjalani kemestian.

Aku sedang berada di dalam perjalanan. Perjalanan yang akan membawaku kepada diriku sendiri. Entah mengapa aku merasa punya kekuatan dan harapan yang kuat untuk melakukan suatu perjalanan, sendirian. Perjalanan ini bukan dalam misi bisnis, dagang, bekerja, tapi lebih pada silaturahmi. Silaturahmi pada kenangan-kenangan yang berceceran di sepanjang jalan menuju tujuan. Silaturahmi dengan suasana baru yang kuharap dapat mengantarkanku pada diriku sendiri.

 

Whatever tomorrow brings i'll be there...**)

.

Aku masih berada dalam perjalanan sambil berpikir akan pergi kemana lagi setelah ini. Ada banyak kemungkinan. Aku masih bisa pergi lagi ke Magelang untuk mengambil kembali kenangan tentangnya. Kenangan yang tertinggal dalam kabut Merbabu. Belum lagi yang tercecer dan menyatu dalam butiran air di kolam renang Sukotjo. Benar-benar sebuah napak tilas yang mungkin bakal berkesan. Aku ingin sekali lagi ke Magelang atau, sekedar main ke Yogyakarta. Meretas mimpi yang mungkin terobati. Aku masih menatap gelap diluar jendela sana. Bus masih melaju kencang. Sepi. Sendirian melintas jalan sunyi. Sendiri. Seperti aku. Menuju kesana. Kesana.


Pegangsaan Dua, 19 Desember 2008

*)Sesah Hilapna, dinyanyikan oleh Hetty Koes Endang

**) Drive, lagunya Incubus. Di Indonesia malah ditiru jadi nama Band.

diedit kembali pada 22 Desember 2023 untuk terbit di blog ini

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...