Judul : Inception
Sutradara : Christopher Nolan
Tahun : 2010
Produksi : Warner Bros Pictures
Genre : Action Thriller
Pemain : Leonardo Dicaprio, Tom Hardy, Ken Watanabe, Ellen Page, Joseph Gordon-Levitt
Awalnya adalah ide, suatu hal yang kecil dan menjadi fokus utama dalam film garapan Christopher Nolan yang juga menyutradarai The Dark Knight. Ide secara langsung berkaitan dengan pikiran. Begitu ide terlintas, pikiran pun akan segera merekamnya dan menentukan akan diapakan ide tersebut. Masalahnya, terkadang berbagai ide yang muncul hanya terlintas sesaat dalam kenyataan. Begitu jiwa dan raga ini beristirahat dalam tidur makan ide itu akan segera hilang, seperti Koes Plus bilang dalam lirik lagu Perasaan, “...betapa megah hidupku kau bilang, dalam tidurmu semua akan hilang...”.
Namun, siapa sangka kalau ide itu ternyata masih diputar ulang oleh pikiran melalui alam bawah sadar. Agaknya, untuk membahas hal ini lebih jauh diperlukan analisis mendalam dengan berbagai referensi dari Psikonanalisis yang dielu-elukan oleh Kaum Freudian, mereka pengikut sang juru alam bawah sadar, Sigmund Freud.
Menyimak film ini rasanya tidak berbeda jauh dengan The Ocean Gangs (Ocean’s Eleven, Ocean’s Twelve, dan Ocean’s Thirteen). Pemimpin aksi yang mendapatkan tugas istimewa harus mengumpulkan anggota tim terbaiknya agar misi dapat berhasil dan sukses. Bedanya, dalam Inception, Dom Cobb (Leonardo Dicaprio) dikisahkan masih menyimpan bayang-bayang masa lalu dari keahliannya bersama istrinya. Ingatan masa lalu yang belum sepenuhnya dihapus dan risiko pekerjaannya menjadi hal yang menarik dalam film ini.
Dom Cobb adalah seorang pencuri yang bekerja di dunia yang tidak nyata: dunia mimpi dan alam bawah sadar. Dom Cobb memiliki kelebihan untuk mencuri lewat kemampuan ekstraksi, yang memungkinkannya untuk mengambil berbagai informasi dan rahasia melalui alam bawah sadar. Dengan cara itulah, ketika pikiran berada dalam kondisi vulnerable Dom Cobb menjalankan aksinya.
Kemampuan itulah yang menyebabkannya memasuki dunia baru spionase korporat. Melalui usahanya, ia kemudian menjadi sorang pelarian internasional sehingga harus membayar semuanya dengan kehilangan keluarganya. Menyadari usahanya untuk terus berlari dan bersembunyi akan sia-sia, Cobb pun menerima tawaran Saito, pengusaha dari Jepang, yang membuat kesepakatan supaya Cobb bisa kembali pada kehidupan dan keluarganya seperti semula.
Pekerjaan yang diberikan Saito adalah sederhana. Cobb diminta untuk menanamkan ide didalam pikiran Robert Fischer (Cillian Murphy), sang pewaris kerajaan bisnis ayahnya, Walter Fischer (Pete Postlethwaite), yang juga saingan bisnis Saito. Saito khawatir ekspansi bisnis Fischer akan berpengaruh dalam pasaran energi internasional. Cobb harus menanamkan ide bahwa Fischer Jr tidak akan melakukan kebijakan untuk mengikuti jejak ayahnya.
Sepintas pekerjaan itu terlihat sangat mudah. Namun, Cobb harus menembus sampai 3 lapis mimpi agar ide yang ditanamkan itu menancap sempurna pada target. Bersama tim bentukan yang terdiri dari berbagai spesialis (bukan dokter spesialis) Cobb merancang suatu misi. Kali ini bukan misi pencurian ide tetapi penanaman ide. Pekerjaan ini adalah pekerjaan terakhir untuknya. Pekerjaan yang disebut impossible-inception. Jika mereka berhasil maka itu akan jadi kejahatan yang illegally perfect. Kesalahan dalam perencanaan dan perhitungan malah justru tidak hanya akan menimbulkan bahaya tetapi juga keselamatan mereka semua.
Overall, Inception menawarkan thrilling action plus imaginative sci-fi khas film-film Hollywood. Lengkap dengan adegan kejar-kejaran dan tembak-menembak. Juga tidak lepas dari plot cerita dengan alur yang berulang-ulang maju mundur sehingga penonton wajib mengikuti cerita dari awal hingga tamat. Konflik personal pelaku utama juga membuat penonton menebak-nebak. Menurut penulis, acting Dicaprio memang punya ciri khas dan cita rasa tersendiri.
Kalau saja pemeran utamanya diperankan oleh Brad Pitt, Matt Damon, atau Ben Affleck yang sering tampil dalam film bergenre sama akan terasa lebih gagah dan tegas. Barangkali, image yang terlanjur melekat pada pribadi masing-masing mereka memberikan daya tarik dan nilai tawar tersendiri juga bagi produser film. Terakhir, Kalau boleh menyarankan, film ini juga layak dibuat jadi game RPG dengan multi-ending seperti Legend of Legaia yang punya 5 ending di akhir cerita.
Catatan Akhir Seorang Kritikus Dadakan
Ide itu seperti virus. Ide bisa berkembang atau menghancurkanmu.
Quote yang menurut saya sangat bermakna. Bahwa seringkali ide-ide kecil dalam pikiran justru malah tidak kita sadari berawal dari inspirasi murni yang diterjemahkan oleh penulis script sebagai Pure Inspiration. Ide adalah hal kecil yang akan merubah segalanya. Simply little thing that changes everything. Sering juga tidak disadari bahwa ada ide atau gagasan berharga sangat mahal.
Jangan lupakan juga tentang pikiran (mind). Tanpa pikiran, suatu ide atau gagasan tadi hanya akan jadi kesia-siaan belaka. Pikiranlah yang sebenarnya menentukan kemana ide itu menuju dan akan jadi seperti apa ide nantinya. Pikiran memegang peranan yang sentral karena dapat membahayakan kepentingan luas. Ada semacam hukum kekekalan yang melingkupinya. Bila memang pikiran itu baik maka baik pula hasilnya, begitupun sebaliknya. Hal lainnya yang patut diwaspadai adalah kematian ide dalam pikiran. Barangkali karena pikiran sudah memang terlanjur menelan racun peradaban sehingga sulit sekali untuk mencerna ide menjadi sesuatu.
Hingga pada akhirnya, kita akan mengakui bahwa ide sekecil apapun akan tetap berharga. Itulah yang menyebabkan mahalnya isi kepala seseorang yang berhasil mengolah ide atau gagasan menjadi sesuatu yang bermakna dan berarti. Karena didalamnya, pikiran dan ide berhasil membentuk sebuah formasi kesatuan yang tak dapat dipisahkan dan lekang oleh zaman.
Paninggilan, 10 Agustus 2010. 23.31
*dengan ingatan pada siang di XXI Gandaria City, St. 6- F9
** Image hasil repro dari www.imdb.com
Sutradara : Christopher Nolan
Tahun : 2010
Produksi : Warner Bros Pictures
Genre : Action Thriller
Pemain : Leonardo Dicaprio, Tom Hardy, Ken Watanabe, Ellen Page, Joseph Gordon-Levitt
Your mind is the scene of crime
Awalnya adalah ide, suatu hal yang kecil dan menjadi fokus utama dalam film garapan Christopher Nolan yang juga menyutradarai The Dark Knight. Ide secara langsung berkaitan dengan pikiran. Begitu ide terlintas, pikiran pun akan segera merekamnya dan menentukan akan diapakan ide tersebut. Masalahnya, terkadang berbagai ide yang muncul hanya terlintas sesaat dalam kenyataan. Begitu jiwa dan raga ini beristirahat dalam tidur makan ide itu akan segera hilang, seperti Koes Plus bilang dalam lirik lagu Perasaan, “...betapa megah hidupku kau bilang, dalam tidurmu semua akan hilang...”.
Namun, siapa sangka kalau ide itu ternyata masih diputar ulang oleh pikiran melalui alam bawah sadar. Agaknya, untuk membahas hal ini lebih jauh diperlukan analisis mendalam dengan berbagai referensi dari Psikonanalisis yang dielu-elukan oleh Kaum Freudian, mereka pengikut sang juru alam bawah sadar, Sigmund Freud.
Menyimak film ini rasanya tidak berbeda jauh dengan The Ocean Gangs (Ocean’s Eleven, Ocean’s Twelve, dan Ocean’s Thirteen). Pemimpin aksi yang mendapatkan tugas istimewa harus mengumpulkan anggota tim terbaiknya agar misi dapat berhasil dan sukses. Bedanya, dalam Inception, Dom Cobb (Leonardo Dicaprio) dikisahkan masih menyimpan bayang-bayang masa lalu dari keahliannya bersama istrinya. Ingatan masa lalu yang belum sepenuhnya dihapus dan risiko pekerjaannya menjadi hal yang menarik dalam film ini.
Dom Cobb adalah seorang pencuri yang bekerja di dunia yang tidak nyata: dunia mimpi dan alam bawah sadar. Dom Cobb memiliki kelebihan untuk mencuri lewat kemampuan ekstraksi, yang memungkinkannya untuk mengambil berbagai informasi dan rahasia melalui alam bawah sadar. Dengan cara itulah, ketika pikiran berada dalam kondisi vulnerable Dom Cobb menjalankan aksinya.
Kemampuan itulah yang menyebabkannya memasuki dunia baru spionase korporat. Melalui usahanya, ia kemudian menjadi sorang pelarian internasional sehingga harus membayar semuanya dengan kehilangan keluarganya. Menyadari usahanya untuk terus berlari dan bersembunyi akan sia-sia, Cobb pun menerima tawaran Saito, pengusaha dari Jepang, yang membuat kesepakatan supaya Cobb bisa kembali pada kehidupan dan keluarganya seperti semula.
Pekerjaan yang diberikan Saito adalah sederhana. Cobb diminta untuk menanamkan ide didalam pikiran Robert Fischer (Cillian Murphy), sang pewaris kerajaan bisnis ayahnya, Walter Fischer (Pete Postlethwaite), yang juga saingan bisnis Saito. Saito khawatir ekspansi bisnis Fischer akan berpengaruh dalam pasaran energi internasional. Cobb harus menanamkan ide bahwa Fischer Jr tidak akan melakukan kebijakan untuk mengikuti jejak ayahnya.
Sepintas pekerjaan itu terlihat sangat mudah. Namun, Cobb harus menembus sampai 3 lapis mimpi agar ide yang ditanamkan itu menancap sempurna pada target. Bersama tim bentukan yang terdiri dari berbagai spesialis (bukan dokter spesialis) Cobb merancang suatu misi. Kali ini bukan misi pencurian ide tetapi penanaman ide. Pekerjaan ini adalah pekerjaan terakhir untuknya. Pekerjaan yang disebut impossible-inception. Jika mereka berhasil maka itu akan jadi kejahatan yang illegally perfect. Kesalahan dalam perencanaan dan perhitungan malah justru tidak hanya akan menimbulkan bahaya tetapi juga keselamatan mereka semua.
Overall, Inception menawarkan thrilling action plus imaginative sci-fi khas film-film Hollywood. Lengkap dengan adegan kejar-kejaran dan tembak-menembak. Juga tidak lepas dari plot cerita dengan alur yang berulang-ulang maju mundur sehingga penonton wajib mengikuti cerita dari awal hingga tamat. Konflik personal pelaku utama juga membuat penonton menebak-nebak. Menurut penulis, acting Dicaprio memang punya ciri khas dan cita rasa tersendiri.
Kalau saja pemeran utamanya diperankan oleh Brad Pitt, Matt Damon, atau Ben Affleck yang sering tampil dalam film bergenre sama akan terasa lebih gagah dan tegas. Barangkali, image yang terlanjur melekat pada pribadi masing-masing mereka memberikan daya tarik dan nilai tawar tersendiri juga bagi produser film. Terakhir, Kalau boleh menyarankan, film ini juga layak dibuat jadi game RPG dengan multi-ending seperti Legend of Legaia yang punya 5 ending di akhir cerita.
Catatan Akhir Seorang Kritikus Dadakan
Ide itu seperti virus. Ide bisa berkembang atau menghancurkanmu.
Quote yang menurut saya sangat bermakna. Bahwa seringkali ide-ide kecil dalam pikiran justru malah tidak kita sadari berawal dari inspirasi murni yang diterjemahkan oleh penulis script sebagai Pure Inspiration. Ide adalah hal kecil yang akan merubah segalanya. Simply little thing that changes everything. Sering juga tidak disadari bahwa ada ide atau gagasan berharga sangat mahal.
Jangan lupakan juga tentang pikiran (mind). Tanpa pikiran, suatu ide atau gagasan tadi hanya akan jadi kesia-siaan belaka. Pikiranlah yang sebenarnya menentukan kemana ide itu menuju dan akan jadi seperti apa ide nantinya. Pikiran memegang peranan yang sentral karena dapat membahayakan kepentingan luas. Ada semacam hukum kekekalan yang melingkupinya. Bila memang pikiran itu baik maka baik pula hasilnya, begitupun sebaliknya. Hal lainnya yang patut diwaspadai adalah kematian ide dalam pikiran. Barangkali karena pikiran sudah memang terlanjur menelan racun peradaban sehingga sulit sekali untuk mencerna ide menjadi sesuatu.
Hingga pada akhirnya, kita akan mengakui bahwa ide sekecil apapun akan tetap berharga. Itulah yang menyebabkan mahalnya isi kepala seseorang yang berhasil mengolah ide atau gagasan menjadi sesuatu yang bermakna dan berarti. Karena didalamnya, pikiran dan ide berhasil membentuk sebuah formasi kesatuan yang tak dapat dipisahkan dan lekang oleh zaman.
Paninggilan, 10 Agustus 2010. 23.31
*dengan ingatan pada siang di XXI Gandaria City, St. 6- F9
** Image hasil repro dari www.imdb.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar