HANYA karena nama. Hanya karena sebuah nama aku mencintai dia. Aku tidak pernah tahu dan tidak pernah kenal siapa dia. Kehadirannya yang begitu saja membuat aku jatuh cinta padanya. Aku tidak tahu apa aku masih punya cinta, sehingga aku masih bisa jatuh cinta padanya. Aku tidak mengerti kenapa aku jatuh cinta padanya dan malah mengaku mencintai dia.
Pertemuan kita belum pernah ada. Tapi seakan semua pernah terjadi. Aku pernah dengar suaranya tapi belum pernah kutatap dua bola matanya. Aku pernah lihat tulisannya tapi aku belum pernah lihat jari manisnya.
Aku sendiri tidak tahu pasti kenapa aku merasa sangat kehilangan dia saat ini. Apa karena aku tidak bisa menjumpai suaranya ketika mentari perlahan mulai meninggi?
Aku masih tetap tidak tahu. Aku biarkan saja dia hidup di alam imajinasiku. Aku biarkan dia hidup di sana agar aku bisa tetap mencintainya. Dan mungkin, karena itu pula siapa tahu namanya muncul dalam lembaran ucapan terima kasih di skripsiku nanti. Siapa tahu.
Jatinangor, 17 Maret 2008. 14.33
1 komentar:
Ciyee, asa di emutan, jadi berasa mengenang masalalu lagi nii...
đ
Posting Komentar