zzz_zzzzzzz : siang...
xxxx_xxxx : lg sibuk?
zzz_zzzzzzz : nggak kok knp...??
Potongan percakapan seorang wanita dengan temannya yang jauh disana. Entah dimana. Pastinya tempat itu punya koneksi internet. Wanita itu kemudian beranjak dari tempat duduknya sambil tak lupa merubah statusnya "be right back".
*****
Pada suatu waktu ketika sang juru cerita mengadakan sayembara tentang cerita ini dimulailah sebuah babak baru dalam kehidupan wanita itu.
Lelaki itu sudah lama duduk di warnet itu. Entah bagaimana ia bisa mengakali argo kuda warnet tanpa ketahuan sama si penjaga. Ia menunggu. Menunggu wanita itu. Tapi, bukankah aneh dan nonsens kalau hanya menunggu seorang wanita di sebuah warnet sambil berharap bisa chatting dan sedikit cheating. Sudah siang sekarang. Wanita itu belum juga muncul. Apa mungkin dia invisible? Tak ada yang tahu. Yang dia tahu hanya menunggu wanita itu muncul. Muncul dengan perasaan yang rawan yang timbul dari fotonya yang aduuhh itu tuh matanya yang jalang dan bibirnya, bibir yang merah, basah, dan setengah terbuka*).
Ada saja yang membuatnya selalu berharap. Berharap bertemu wanita itu. Tapi, hingga sejauh ini yang dijumpainya hanyalah kawan-kawan lama. Playgroup, SD, SMP, SMA, Kuliah, semua teman dijumpainya dan bukan wanita itu. Tapi tetap saja, ia akan selalu menunggunya dengan perasaan yang rawan.
Wanita itu sempat muncul ketika ia mulai mengantuk dan sedang mengunjungi situs pecinta Bis, www.bismania.com. Ah, ada yang terlewatkan nampaknya. Karena wanita itu offline, ia mengirim pesan padanya, "hai, siang...". Tanpa banyak kata, ia langsung log out.
*) Judul cerpen Seno Gumira Ajidarma, dalam buku kumpulan cerpen "Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, Galang Press, 2006
Lelaki itu sudah lama duduk di warnet itu. Entah bagaimana ia bisa mengakali argo kuda warnet tanpa ketahuan sama si penjaga. Ia menunggu. Menunggu wanita itu. Tapi, bukankah aneh dan nonsens kalau hanya menunggu seorang wanita di sebuah warnet sambil berharap bisa chatting dan sedikit cheating. Sudah siang sekarang. Wanita itu belum juga muncul. Apa mungkin dia invisible? Tak ada yang tahu. Yang dia tahu hanya menunggu wanita itu muncul. Muncul dengan perasaan yang rawan yang timbul dari fotonya yang aduuhh itu tuh matanya yang jalang dan bibirnya, bibir yang merah, basah, dan setengah terbuka*).
Ada saja yang membuatnya selalu berharap. Berharap bertemu wanita itu. Tapi, hingga sejauh ini yang dijumpainya hanyalah kawan-kawan lama. Playgroup, SD, SMP, SMA, Kuliah, semua teman dijumpainya dan bukan wanita itu. Tapi tetap saja, ia akan selalu menunggunya dengan perasaan yang rawan.
Wanita itu sempat muncul ketika ia mulai mengantuk dan sedang mengunjungi situs pecinta Bis, www.bismania.com. Ah, ada yang terlewatkan nampaknya. Karena wanita itu offline, ia mengirim pesan padanya, "hai, siang...". Tanpa banyak kata, ia langsung log out.
***
cerita ini masih digarap? anda mau memberi komentar atau saran...*) Judul cerpen Seno Gumira Ajidarma, dalam buku kumpulan cerpen "Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, Galang Press, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar