Dad, you were there for me from the day I was born, always having my best interests in mind. You are one of the most important people in my life and I love you with my whole heart. I may not be the perfect child, but you are the perfect papa. Happy birthday, Dad!
Tepat hari ini Bapak saya genap berusia 60 tahun. Sebuah pencapaian yang sarat akan pengalaman. Bagaimanapun, perjalanan hidupnya pernah mengalami banyak tanjakan dan turunan. Bahkan, tak jarang kakinya ditembus kerikil tajam yang berserakan diantara debu cinta yang bertebaran.
Dulu, Bapak bekerja di Pabrik Pesawat terbesar se-ASEAN. Bapaklah yang mengenalkan saya pada makhluk ajaib ciptaan manusia yang bisa terbang itu. Kini, saya mengikuti jejak beliau. Bapak akan selalu jadi inspirasi saya. Kata orang, buah tidak jauh jatuh dari pohonnya. Saya mulai pahami maksud istilah itu ketika perlahan menyadari keadaan diri saya sekarang. Terlebih, ketika minggu lalu saya berada di satu tempat dimana Bapak menghabiskan dua dekade lebih masa kerjanya. Sungguh sebuah perasaan aneh menghinggapi saya. Namun, perasaan itu sirna dengan senyuman hangat dan jabat erat dari teman-teman Bapak semasa kerja dulu.
Rupanya, nostalgia seperti itu adalah semacam perjalanan sunyi bagi saya. Saya menerawang ke masa lalu dengan menempatkan sosok Bapak disitu. Saya menyadari bahwa tidak mudah baginya untuk menjalani hari demi hari. Supaya saya dan adik saya bisa terus sekolah, supaya dapur tetap ngebul, dan setahun sekali bisa berlebaran.
Anyway, selamat ulang tahun, Bapak. Saya (lagi-lagi) hanya bisa mengucapkannya dari jauh, tidak dengan sebuah pelukan hangat. Terima kasih, untuk berjuta pengalaman yang telah engkau ajarkan. Terima kasih, untuk setiap pengingat dan pelajaran yang tidak henti-hentinya engkau berikan. Tuhan memberkahi, selamat ulang tahun.
Medan Merdeka Barat, 2 September 2015.
1 komentar:
selamat u;lang tahun, bapak! :)
Posting Komentar