Rabu, 17 November 2010

Saya Tidak Percaya Bahwa Saya Menulis Hal Yang Demikian Eps. 3

Memang demikian adanya. Saat membaca status seorang teman di facebook, yang menyodorkan pertanyaan lengkap dengan pilihan jawaban layaknya soal ujian favorit: pilihan ganda.

"Selain orangtua, siapakah orang yang Anda anggap paling berjasa dalam hidup anda? A) Pasangan B) Guru C) Atasan, atau anda punya jawaban sendiri?"

Melihat opsi pilihan seperti itu, jelas yang ada di benak saya adalah opsi jawaban diluar semua pilihan diatas: D. Diri saya sendiri. Berbeda dengan komentator lainnya yang menjawab sesuai opsi. Saya tidaklah sendirian karena ada juga yang menganggap Celine Dion, pelantun My Heart Will Go On itu sebagai idola yang paling berjasa dalam hidupnya. Saya rasa itu cukup beralasan entah karena perasaan narsis atau paham “everyman himself” yang sedang saya anut.

Saya rasa semua orang pun sama. Diakui atau tidak, diri kita sendiri berperan utama dalam jalan hidup masing-masing. Sebagai contoh, bila diri kita sendiri tidak sadar bahwa ada orangtua yang mencurahkan segala kasih sayangnya, bila kita tidak mau mengalah dan sanggup untuk menerima sebagian ilmu dari guru-guru kita, apakah kita akan jadi seperti sekarang? Itulah sebabnya, mengapa saya begitu yakin bahwa peran dari dalam diri sendiri pun ikut memiliki pengaruh paling tinggi atas segenap episode kehidupan.

Bagaimanapun, saya tidak bisa menghindari fakta bahwa mereka memang telah memiliki peran dan jasa-jasa yang hingga saat ini belum bisa saya balas. Walau hanya untuk sekedar mengucapkan terima kasih saja. Terutama kepada orang tua dan guru-guru yang telah lebih dari bersedia untuk menanggapi segenap kebodohan saya.

"I will stand for my dreams if I can, symbol of my faith in who I am..."*



Paninggilan-Gambir, 16 November 2010. 08.59


*dari lirik lagu Immortality, dnyanyikan oleh Bee Gees & Celine Dion.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...