Selasa, 31 Mei 2016

1 Jam Bersama Nabi




Dari judulnya saja, saya kira buku ini menceritakan perjumpaan penulis dengan satu dari sekian banyak Nabi. Atau malah acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta. Namun, perumpamaan judul buku ini tidak kesana. Penulisnya tahu betul akan rasa cinta yang mendalam pada sang Rasulullah sehingga berabad jarak menjadi tak ada artinya lagi. 

Buku ini mengkaji hadits Nabi SAW yang tertuang dalam kumpulan 40 Hadits Masyhur karya Imam An-Nawawi. Pelajaran dari tiap-tiap hadits disajikan melalui dialog imajiner antara penulia dengan Rasulullah SAW yang senantiasa dirindukannya. 

30 hadits yang dibahas oleh penulis di sela-sela waktu tetirahnya di sebuah pesantren di kawasan Puncak, Bogor, mencakup hal-hal fundamental dalam kehidupan kaum muslimin. Tidak hanya seputar habluminallah tetapi juga bagaimana seorang muslim memaknai dan menjalankan peran dalam konteks habluminannaas. 

Buku ini pantas dibaca sebagai sarana rekreasi sejenak untuk sekedar mengendapkan hati dan berkaca. Bahwa memang dalam diri Rasulullah SAW itu ada suri tauladan (QS Al-Ahzab 33:21) bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian, kita senantiasa mawas diri dalam rangka menjalankan peran sebagai khalifatullah di muka bumi. 

Judul     : 1 Jam Bersama Nabi
Penulis  : Tasirun Sulaiman
Penerbit : Noura Books
Tahun     : 2013
Tebal      : 213 hal. 
Genre     : Agama Islam-Hadits

Cipayung, 30 Mei 2016

Argo: A Happy Ending for USA Hostages

Welcome to Iran. Courtesy: IMDB www.imdb.com
Saya pikir film ini bercerita tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia, terutama ketika PT. KAI mulai menggunakan kereta berlabel ‘Argo’. Saya kira juga film ini adalah biografi dari seorang teman SMP. Saya heran karena mengapa tiba-tiba Argo teman SMP saya jadi agak mirip Ruud van Nistelrooij, mantan pemain PSV, MU, dan Real Madrid. 

Saya baru yakin film ini adalah film keluaran Hollywood ketika beberapa teman di Twitter ramai membicarakan acting Ben Affleck dalam film ini, medio 2012 lalu. Beberapa bahkan sangat memuji penampilan Ben Affleck. Saya rasa, itu karena mereka gampang tergoda dengan sosok lelaki berjambang dan yang paling penting adalah: mereka masih jomblo. They expecting to have a good looking man like Affleck. Sorry, ladies. You’re not Jennifer Garner, though.

Well, ‘Argo’ sendiri adalah sebuah codename rahasia CIA untuk membebaskan 6 orang sandera yang berhasil lolos dari penyerbuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, Iran, oleh Garda Revolusi Iran pada tahun 1979 silam. Keenam warga AS yang berhasil lolos itu lari ke rumah Duta Besar Kanada untuk Iran. Selanjutnya, mereka menunggu untuk dibebaskan dari Iran atau ditangkap oleh pasukan Garda Revolusi. CIA memang berusaha untuk membebaskan mereka namun masalahnya klise. CIA dihadapkan pada situasi dengan solusi terbatas.

Opsi untuk pembuatan film dari sebuah rumah produksi bisa membantu operasi pembebasan sandera. Skema ini beresiko besar karena seorang agen harus masuk ke Iran dan ‘mendidik’ keenam sandera menjadi kru film berjudul ‘Argo’. Tokoh superhero fiktif. Dengan bantuan beberapa kenalan produser, akhirnya CIA menyetujui operasi ini.

Crew Briefing. Courtesy: IMDB www.imdb.com
Seorang agen, Tony Mendez, diturunkan untuk menyamar sebagai co-produser untuk film ‘Argo’. Ia mengubah identitasnya menjadi orang Kanada untuk menghindari kecurigaan. Maklum, saat itu sentimen anti-USA sedang bergaung di Iran. Usai masuk Teheran dan bertemu keenam sandera, ia mulai melakukan misinya. Sebagian sandera menganggapnya hanya sebagai pembawa misi bunuh diri belaka, namun tetap ada harapan untuk sebagian sandera yang lain. The last option they had.

Ketegangan mulai meningkat ketika mereka survei untuk lokasi pengambilan gambar di satu pasar. Karena kurang berhati-hati, kehadiran mereka memicu kegaduhan sehingga mereka menyudahi survey hari itu. Di sisi lain, intelijen Garda Revolusi berhasil mengambil foto mereka untuk dicocokkan dengan data di Kedutaan Besar.

A Long Way Home. Courtesy: IMDB www.imdb.com
Klimaks tercapai ketika Tony Mendez menggiring para sandera untuk pulang. Ujian pertama mereka adalah perjalanan menuju Hyderabad International Airport. Penjagaan yang berlapis juga jadi batu halangan menuju kebebasan mereka. Panggilan boarding sudah last call sementara mereka bertujuh masih berhadapan dengan pasukan Garda Revolusi yang curiga. Setelah mendapat balasan telepon dari seberang yang meyakinkan mereka adalah kru film, pasukan penjaga segera mengizinkan mereka lewat dan naik pesawat. Selanjutnya, the road to freedom has just started.

Catatan Kolumnis Dadakan

Menikmati film ini dari ketinggian 37.000 kaki adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Dengan latar belakang sejarah hubungan Iran-USA yang terbatas, saya dapat menebak bahwa keenam orang ini bisa lolos keluar dari Iran. Saya juga dengan mudahnya menebak lagi bahwa urusan clearance untuk proyek pembebasan sandera ini mendapat ganjalan dari Pemerintah USA. Walaupun begitu, saya tetap duduk tenang menyaksikan bagaimana film ini berakhir. Sebuah happy ending, tentunya.

Ada beberapa catatan dari saya mengenai aspek produksi film ini. Karena waktu landing masih lama, saya menyempatkan waktu untuk menonton film ini sampai benar-benar habis. Makanya, saya baru tahu film ini diproduseri oleh George Clooney. Argo berhasil menjadi momentum bagi debut directorial Ben Affleck. Yes. Ben Affleck turut menyutradarai film ini, tidak hanya sebagai pemeran utama. 

Sebagai film Hollywood dengan pendapatan kotor sebesar 139 juta dolar (2013), ‘Argo’ masih menyisakan beberapa tanda tanya. Keakuratan sejarah menjadi faktor utama bagi para kritikus film. Adegan pasukan Garda Revolusi mengejar 747 Swiss Air dipertanyakan sebagai sebuah realita atau hanya imajinasi pembuat film belaka. Selain itu, sebagaimana layaknya film Amerika, isu patriotisme dan nasionalis penuh kemenangan menjadi unsur pelengkap bagi hegemoni Amerika Serikat. Film ini berhasil melengkapi hegemoni Amerika Serikat dalam ranah fiksi.

Judul           : Argo
Sutradara    : Ben Affleck
Cast            : Ben Affleck, Bryan Cranston, Alan Arkin, Clea DuVall, Kyle Chandler
Durasi        : 120 menit
Tahun         : 2012
Produksi     : Warner Bros
Genre         : Drama-Thriller

Cipayung, 28 Mei 2016

Senin, 30 Mei 2016

Bebek Sinjay

Konon, Jembatan Suramadu dibangun untuk mempertemukan para penikmat kuliner Bebek Sinjay yang ada di Madura dengan para penggemarnya yang ada di seantero Tanah Jawa. Saya belum tahu pasti kebenarannya. Namun, kekhasan yang melekat pada kuliner yang satu ini memang selalu membuat rindu untuk kembali.

Pada satu kesempatan di Surabaya, saya tidak punya waktu untuk menyeberang hingga ke Tanah Madura untuk menikmati sajian bebek khas Bebek Sinjay. Alhasil, saya pun mencari tahu dan Googling dimana lokasi Bebek Sinjay terdekat dari hotel di sekitar Jemursari. Katanya, mereka sudah membuka banyak cabang di dalam kota Surabaya.


Pilihan saya jatuh pada gerai yang berlokasi di Ruko Grand Ahmad Yani, tepat di depan Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Gerai ini buka mulai pukul 09.00 pagi hingga 20.00 malam. Pengunjung wajib langsung antri ke kasir untuk memilih sekaligus membayar menu pesanan. Disini tidak ada pelayan yang akan mengantarkan pesanan ke meja pengunjung. Anda diwajibkan mengambil pesanan anda sendiri usai pelayan mempersiapkannya di meja layan sebelah kasir. Maka, sangat disarankan untuk tidak datang kesini sendirian (apalagi jomblo :D). 

Cita rasa khas Bebek Sinjay, selain teknik masak yang memang berbeda itu adalah sambal pencit. Sambal pencit adalah sambal yang dibuat dari mangga muda yang diramu sedemikian rupa dengan cabai dan bumbu lainnya sehingga menghasilkan sensasi rasa pedas yang meriah dan menyegarkan. Sensasi seperti itulah yang memanjakan lidah dan membuat ingin kembali lagi. Kalau boleh kasih saran, piring makan agak kurang besar dan jatah sambal per piring yang sedikit kurang banyak.

Anyway, cita rasa Bebek Sinjay memang unik dan berbeda dibanding warung makan bebek lainnya. Saya menggunakan perbandingan dengan Bebek Tugu Pahlawan, depan Tugu Pahlawan. Namun, tentu saja keduanya menggunakan jurus masak yang berbeda sehingga perbandingan tersebut tidak apple-to-apple. 

Finally, you are not looking for good culinary experience. Instead, a great taste of culinary.

Jemursari, 20 Mei 1986.

Kamis, 26 Mei 2016

Perkara Paling Najis Sedunia


Courtesy: www.pengenbuku.net
At first, membaca judulnya, saya pikir buku ini adalah buku fikih populer untuk remaja atau dewasa. Ternyata saya salah. Buku ini dikhususkan untuk anak-anak, terutama pada usia mulai belajar sholat. Sebelum pelajaran mendirikan sholat, biasanya pelajaran mengenai Bab Thoharoh dan Bab Istinja (bersuci) lebih dulu diberikan. Emblem ‘Fakta dan Fikih’ yang ikut menempel pada judul buku ini turut memberi keyakinan pada orang tua bahwa anak-anak sudah mulai harus belajar memahami apa itu najis dan bagaimana cara menyucikannya.

Pelajaran-pelajaran dalam buku ini mengajak anak untuk memahami pengertian najis. Lalu, tingkatan najis itu bagaimana, apa-apa saja. Kemudian cara membersihkannya seperti apa. Tidak ketinggalan, fakta-fakta seputar najis itu sendiri menjadi materi yang tidak terpisahkan. Misalkan saja, apa itu air seni, ciri air seni yang sehat, apa itu darah, bagaimana proses pembentukan faeses, hingga bagaimana cara orang zaman dahulu membuang kotorannya.

Buku anak tentu tidak pernah lepas dari ilustrasi. Ilustrasi buku ini cukup representatif sesuai dengan tema pernajisan. Namun, saya sarankan untuk para orang tua agar mempersiapkan pengajaran buku ini 1 atau 2 jam setelah makan. Mengapa? Sila lihat sendiri saja bagaimana ilustrasi didalamnya. I would give PG Rating (Parental Guide) for that.

Sudah saya tulis diatas bahwa pelajaran mengenai pernajisan sangat penting sebelum melangkah menuju pelajaran sholat. Ilmu pernajisan tingkat dasar ini sangat penting untuk dikuasai sejak dini. Hal ini tentu saja untuk menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan anak untuk bersuci.

Menurut saya, buku ini sangat menarik untuk dipahami juga oleh para orang tua, sebagai usaha untuk merefresh atau recurrent pengetahuan kita tentang basic pernajisan. Namun, tentunya kita para orang dewasa ini sudah tentu harus paham tentang benda-benda lain yang bisa digunakan untuk bersuci, misalnya. Sehingga, beberapa hal yang belum sempat tercantum bisa kita benahi sebagai bekal anak-anak kita.

Akhirul kalam, basic ilmu pernajisan dalam buku ini sudah cukup. Tinggal bagaimana para orang tua mengajarkannya kepada anak-anak. Sehingga, anak-anak menjadi paham dan terbiasa untuk menyucikan dirinya.

Judul     : Fakta dan Fikih Tentang Perkara Paling Najis Sedunia
Penulis  : Dewi Cendika
Penerbit : DAR! Mizan
Tahun     : 2013
Tebal      : 98 hal.
Genre     : Agama Islam-Fikih Populer

Cipayung, 19 Mei 2016.

Indonesia Jungkir Balik: Jungkir Balik Indonesia

Sebetulnya saya sudah tidak mau lagi membaca artikel atau buku yang bicara soal Indonesia harus begini, harus begitu, harus jungkir balik, dan seterusnya. I don't know what really happened with this country. 

Courtesy: www.goodreads.com
Satu alasan untuk buku ini adalah karena Adhitya Mulya ikut berkontribusi, dan saya ingin tahu tulisannya seperti apa. Apakah Kang Adit akan menulis dengan gaya komedinya atau malah dengan gayanya yang serius. Anyhoo, Kang Adit menulis dengan serius. Tapi, inti dari tulisannya sangat sederhana. Kita yang beragama ini justru malah menjadi manusia yang tidak beragama ketika dilibatkan pada satu negeri bernama Indonesia.

Kontribusi penulis lainnya pun cukup menggambarkan kondisi Indonesia belakangan ini. Dan itu belum berubah sejak penerbitan buku ini yang sudah lebih dahulu empat tahun yang lalu. Isu mengenai korban kekerasan tahun 1965, kebobrokan sistem pendidikan, pergulatan antar wacana dalam membasmi kemacetan di Jakarta, hingga kebohongan yang kita telan sehari-hari lewat media televisi.

Ada banyak kalimat bernada pesimis. Namun, para kontributor lewat tulisan mereka tentu saja punya cara agar pembaca tidak kehilangan harapan. Perubahan-perubahan kecil usai pembacaan buku ini, sepanjang itu berdampak positif, bisa dilakukan dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan dimulai saat ini. Meniru tips perubahan ala Aa Gym.

Judul        : Indonesia Jungkir Balik
Penulis     : Adhitya Mulya, [et.al]
Penerbit    : Mizan
Tahun       : 2012
Tebal        :  204 hal.
Genre       : Sosial-Budaya


Cipayung, 18 Mei 2016.



Selasa, 24 Mei 2016

Seacraft #1: SV2 Sea Carrier

Terinspirasi dari satu scene di serial Patlabor di episode 34 ketika Divisi 2 menyergap Griffon dan Triple S dan mereka harus menyeberang menggunakan sebuah kapal motor, saya kembali ke hobi lama yang sempat saya tinggalkan. Papercraft modeling. Entah, hobi akan saya tinggalkan sampai kapan bila saya tidak kembali membuat model kertas ini. 

Courtesy: Kido Keisatsu's Youtube Channel

Sebenarnya, ide ini mulai muncul ketika Ingram 2 datang, dimana akhirnya saya bisa memasangkan Ingram 1 dengan rifle yang ada di paket Ingram 2. Mirip dengan situasi Ingram 1 yang pertama kalinya dibekali rifle pada saat penyergapan Griffon. Hanya saja, ide itu terlintas kembali di satu hari yang lowong luar biasa.

Desain Awal SV2 Sea Carrier

Sebelum membuat model kapal laut pertama saya ini, saya membaca berita di Kaskus mengenai produk kapal perang PT. PAL yang dikirim ke Filipina. Tiba-tiba saya merasa yakin bisa membuat paper model kapal laut, walaupun hanya bagian haluan depannya saja. Esok paginya, baru saya mulai membuat pola dasar dengan pensil dan penggaris menggunakan kertas dari map yang sudah tidak terpakai. Saya juga mulai browsing untuk melihat pola (pattern) dari model kertas untuk kapal laut sejenis frigate. 

Pattern Modeling
Hasilnya? Lumayan. Potongan pertama untuk bagian alas kapal berhasil dibuat. Saya tambah lapisan bagian samping untuk melihat apakah pola model kapal buatan saya ini setidaknya bisa membuat kapal ini mengapung. Selanjutnya, saya membuat pola landasan untuk bagian badan kapal ditambah ruang kendali. Bagian buritan belakang sengaja saya buka sebagai landasan untuk Ingram atau kendaraan lainnya.

Unfinished SV2 Sea Carrier

SV2 Sea Carrier Unpainted & Unarmed
Model kapal laut ini dibuat tidak mengikuti pattern dari model yang sudah ada. Model carrier ini dibuat berdasarkan perhitungan dadakan as build, not as designed. Anyway, this is my first unscaled and unmodeled papercraft. I enjoyed my time with this model. I’m glad to having and build this special vehicle.

 
Medan Merdeka Barat, 17 Mei 2016.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...