Selasa, 14 Juli 2009

Olenka

Olenka,
Seminggu sudah kau bersamaku. Seminggu itu pula kau telah tidur bersamaku. Bersama kita menatap kelam langit Jakarta yang kadang ada bulan menggantung disana. Selama itu pula aku belum menyentuhmu. Bagiku, apa yang terdapat dibalik wajahmu yang baru masih sebuah misteri.

Olenka,
Seminggu sudah tanda tangan penciptamu menancap di kulit mukamu. Seminggu itu pula aku semakin merasa yakin bahwa kau memang aneh dan cukup memenuhi syarat untuk dianggap kontroversial. Pada zaman engkau lahir, tentu belum banyak yang mengerti akan maksudmu. Mereka masih terpaku pada pola pikir linier yaitu pola pikir yang masih menghendaki adanya benang merah dan hubungan sebab akibat pada setiap sosok yang menyerupaimu. Namun, engkau tidak begitu.

Olenka,
Aku pernah mengenalmu dalam balutan wajah lamamu. Aku pernah menjamahmu tapi aku tidak dapat merasakan sebuah sensasi. Aku hanya mencari-cari siapakah engkau yang sebenarnya. Adakah Olga Semyonovna adalah wujud pasti dirimu? Atau mungkin, Olga Semyonovna telah menghibahkan rahimnya untuk mengandungmu? Aku hanya mencari tahu siapa engkau sesungguhnya. Tidak lebih.

Olenka,
Engkau tentu masih ingat siang yang tidak terlalu panas itu. Suatu siang dimana engkau akhirnya berlabuh ke pelukanku. Aku memang sudah berniat memboyongmu ke kamarku sejak mereka memasang namamu disitu. Beruntunglah, Tuhan memberikanku kemampuan untuk sekedar mengajukan pertanyaan pada penciptamu. Rupanya, Tuhan masih berbaik hati hingga mengizinkanmu untuk benar-benar berada di genggamanku.

Olenka,
Aku masih menatapi wajahmu. Aku baru tersadar kalau Seno Gumira Ajidarma menulis sesuatu di wajahmu. Kau pun tahu dia penulis favoritku kan? Kiranya, setelah menulis catatan ini, ingin sekali aku menghabisimu. Menelan setiap kata dan kalimat dalam dirimu. Sampai akhirnya aku benar-benar paham siapa dirimu, Olenka.

Salam hangat dari Kelapa Gading,

Kelapa Gading, 14 Juli 2009

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...