Minggu, 14 April 2013

Leonie #storyofasong #2

Mungkin sudah dari sananya kalau saya ini senang jadi pendengar radio. Konon, waktu saya masih di dalam kandungan, Ibu selalu tidak bisa lepas dari radio. Ibu tidak pernah ketinggalan satu pun episode dari berbagai serial drama radio yang diikutinya. Makanya, saya tidak heran kalau sekarang saya jadi seorang radio-addict, terutama radio dengan siaran lagu-lagu jadul. Dulu, waktu masih kuliah, setiap malam mulai jam 21.00 saya selalu stay tune di gelombang 107.1 K-Lite FM. Entah mengapa, komposisi lagu-lagu jadul mulai dari tahun 1970-an hingga 1990-an akhir terasa begitu akrab dengan telinga saya. Thanks to that, anyway.

Suatu malam di pertengahan tahun 2006, saya mendengar lagu ini, Leonie, yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Delft, Belanda; Arjan Brass. Penyanyi yang tumbuh besar di Utrecht ini bukan hanya seorang penyanyi saja, ia juga dikenal sebagai pianis dan saksofonis.


Pertama kali mendengar lagu ini, saya merasakan aroma nostalgia. Mungkin saja penyanyinya memang punya kisah romantis dengan seseorang yang bernama Leonie. Maka, untuk mengenang romansa diantara mereka sang  penyanyi membuatkan lagu untuk Leonie. Wikipedia mencatat, ‘Leonie’ adalah lagu self-composed dari Arjan Brass yang bercerita tentang sebuah cinta yang hilang, a lost love.

‘Leonie’ sendiri dirilis pada tanggal 4 Desember 1976. Jauh, 10 tahun sebelum saya lahir, lagu ini sudah menempati posisi ke-20 di tangga lagu Dutch Top 20 dan ke-8 di National Hit Parade. ‘Leonie’ saat itu mampu bertahan di tangga lagu selama 7 minggu berturut-turut.

Saya memang tidak langsung begitu akrab dengan ‘Leonie’ ini. Malam-malam selanjutnya kadang lagu ini diputarkan. Saya belum punya keinginan untuk mencari (baca: mengunduh) lagu ini. Pun, membaca liriknya sekalipun. Sampai suatu ketika (masih di tahun 2006), saat menonton film ‘Fun With Dick & Jane’ saya teringat kembali lagu ini. Bukan karena ‘Leonie’ menjadi bagian dari soundtrack film, tetapi karena nama aktris pemeran utama wanita dalam film, Jane yang diperankan oleh Tea Leoni. Seketika, ingatan pada ‘Leonie’ menyeruak.  Momen lain yang membuat saya teringat pada ‘Leonie’ yaitu ketika menonton acara kuis dimana Leoni si mantan penyanyi cilik ini menjadi tamu dengan Dea Ananda yang notabene koleganya di Trio Kwek-Kwek (this one is a legend from #90s).

Pernah saya mencoba mencari video klip ‘Leonie’ di Youtube. Namun, saya tidak berhasil menemukannya. Hanya ada file audioshow yang berlatar cover single ‘Leonie’ saja. Entah karena saat single ‘Leonie’ dirilis Arjan Brass tidak berpikir untuk membuat video klip lagu ini. Entah pula karena toh ‘Leonie’ hanyalah sebuah single. Padahal, menarik untuk tahu bagaimana rupa seorang ‘Leonie’ yang diimajikan oleh Arjan Brass.

Begitulah, kenangan yang berlarian membawa penjelajahan pada satu penanda tentang suatu masa, dimana nama adalah sebuah pengingat. Tentang hidup, tentang cinta, misalnya.

Leonie (Arjan Brass, 1976)

Leonie, Leonie 
I dream of only you 
 And it seems you're somewhere around 
With anything I do, with everything I do
 
Leonie, Leonie 
I dream my life away 
Make believe you're still around 
In dreams of yesterday

Leonie 
All those years I searched for you 
But you never came to end the dream 
Leonie, you are flowing on my mind 
Like a never, like a never ending stream

Leonie, Leonie 
I dream of only you 
And it seems you're somewhere around 
With anything I do, with everything I do
 
Leonie, Leonie 
I dream my life away 
Make believe you're still around 
In dreams of yesterday
 
Leonie 
I recall the days I spent with you 
The little words and things we used to say and do 
Leonie 
I can't get you off my mind 
And I wonder, wonder why I love still
 
Leonie, Leonie I dream of only you 
And it seems you're somewhere around With anything I do, with everything I do
 
Leonie, Leonie I dream my life away


Paninggilan, 14 April 2013.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

ohhh leonie malam jum'at sekarang pergilah kau keliling kampung biar aku yg jaga lilinnya...

kolak pisang mengatakan...

Lagu yang membuat pendengarnya larut dalam kesedihan, keharuan dan kembali ke kenangan masa silam. Kilasan kisah dan kejadian mendadak tergambar nyata. Tentang orang2 yang pernah mengisi kehidupan saya. Almarhum Ayah dan orang2 yang saya kasihi. Dan tak terasa airmata pun berlinang.

Mengharu biru hati.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...