Minggu, 20 April 2014

Sang Pelopor, Anak Bangsa dalam Pusaran Sejarah

Buku jilid terakhir dari serial Sejarah Kecil ‘Petite Histoire’ Indonesia dari Rosihan Anwar ini merupakan kelanjutan buku jilid 5 yang berjudul ‘Sang Pelopor: Tokoh-tokoh Sepanjang Perjalanan Bangsa'. Buku ini mengisahkan anak-anak bangsa yang turut mengisi sejarah perjalanan bangsa. Bisa dipahami bahwa mereka terdiri dari golongan aparatur birokrasi/pemerintahan, penggiat budaya, pengusaha, ilmuwan, dan pekerja pers. Khusus untuk yang disebut terakhir, dapat digolongkan sebagai pencerah pada zamannya dengan berbagai sisi kemanusiaannya.



Seperti jilid nomor sebelumnya, buku ini juga merupakan kelanjutan revisi dari buku 'In Memoriam: Mengenang yang Wafat', yang juga diterbitkan pada tahun 2002 oleh Penerbit Buku Kompas. Terdapat pula beberapa tambahan tulisan yang belum termuat pada edisi sebelumnya. Oleh karena itu, pembaca dapat mengenang kembali jasa dan peninggalan (legacy) tokoh-tokoh yang berdedikasi sesuai bidangnya masing-masing sepanjang sejarah Republik hingga meninggalnya mendiang Rosihan Anwar pada tahun 2011 lalu.

Beberapa nama yang ada dalam buku ini diantaranya sudah dikenal karena reputasinya. Sebut saja, Wiweko Supeno; Des Alwi; Sarbini Sumawinata; Sumitro Djojohadikusumo, bapak dan begawan ekonomi Indonesia; Buya HAMKA, ulama legendaris yang juga menghasilkan beberapa karya sastra monumental; Y. B. Mangunwijaya; A. H. Nasution; Maria Ulfah Soebadio, perintis perjuangan membela kaum perempuan; B.M Diah, politisi yang juga pelopor di bidang pers nasional; Hoegeng Iman Santoso yang selalu dikenang sebagai polisi yang jujur dan lurus; hingga Miriam Budiardjo, perempuan ilmuwan perintis disiplin ilmu politik Indonesia. Tak pelak, mereka pun dianugerahi titel ‘Sang Pencerah’ oleh editor.

Banyak nama yang mengisi buku ini. Tak semua nama bersinar terang meski jasa dan pengabdian pada nusa dan bangsa tidak lagi diragukan bahkan sebagian tidak lagi dikenal generasi muda. Lebih jauh, bila pembaca mengikuti serial Sejarah Kecil Indonesia ini sejak awal maka pembaca dapat menemukan keterkaitan antara beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah bangsa. Lebih jauh, pembaca dapat menilai sendiri konsistensi dari pernyataan Rosihan Anwar dari edisi yang satu ke edisi yang lain.

Personally, edisi jilid terakhir ini cukup berkesan. Rosihan Anwar menempatkan para tokoh penggiat budaya dalam satu bagian tersendiri. Budaya dalam hal ini tidak melulu sastra. Perlu diingat bahwa Rosihan Anwar juga menyukai film sehingga konteks budaya yang ditulisnya mempunyai arti budaya dalam konteks yang lebih luas. 

Cerita tentang para tokoh pelopor dalam sejarah pusaran bangsa ini ditulis apa adanya, dengan penekanan pada sisi-sisi kemanusiaan yang menyentuh dan tetap memukau khas gaya tulisan Rosihan Anwar. Lewat buku ini, penulisnya ingin menyampaikan pesan sekaligus menginspirasi khalayak untuk menebalkan kembali rasa kebangsaan yang tengah dilanda erosi dan distorsi.

Judul           : Sejarah Kecil ‘Petite Histoire’ Indonesia, Jilid 6: Sang Pelopor, Anak Bangsa dalam 
                      Pusaran Sejarah
Penulis        : Rosihan Anwar
Penerbit       : Penerbit Buku Kompas
Tahun           : 2012
Tebal            : x + 334 hal.
Genre           : Sejarah-Memoar

Pharmindo, 20 April 2014.

2 komentar:

Adit Purana mengatakan...

Itu A.H. Nasution yg panglima TNI tea lain?

Anggi Hafiz Al Hakam mengatakan...

nya heueuh saha deui ateuh

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...