Selasa, 07 Oktober 2014

Transformers 4: Resurrection of Prime and Megatron

This is not war, it's human extinction!
Optimus Prime

Agak sedikit kaget ketika Megan Fox dan Shia Lebouef tidak lagi membintangi serial terbaru Transformers: Age of Extinction. Tidak ada lagi kesan 'boyish' dan 'sensual' dari mereka. Berganti kesan maskulin seorang ayah yang diperankan oleh Mark Wahlberg. 


Beberapa bulan lalu ketika trailer film ini diluncurkan dan bisa diakses di Youtube, saya menduga bakal ada plot lain untuk menjaga kelangsungan permusuhan abadi Decepticons dan Autobots. Pemilihan Mark Wahlberg sebagai peran utama semakin menguatkan dugaan saya itu. Perlu dicatat, selain Megan dan Shia, Josh Duhamel pun tidak nampak disini. 

Durasi film yang mencapai dua jam lebih adalah alasan tersendiri mengapa film ini layak ditonton. Oke. Saya memang harus menunggu hingga keping DVD versi bajakan tersedia di warung langganan. Saya tidak berada di antrian hanya untuk melihat kebangkitan kembali Megatron dalam wujudnya yang baru. 

Intrik-intrik dalam film ini yang melibatkan unit khusus CIA yang bersekutu dengan The Lockdown menyajikan alur cerita baru setelah trilogi terdahulu. Pertempuran antara militer Amerika serikat dalam memburu Autobots yang tersisa adalah implikasi dari sebuah kontrak spesial antara pemerintah dengan KSI Technology, perusahaan yang ditunjuk untuk mereproduksi robot yang lebih canggih serta memiliki kemampuan tempur dan intelegensi diatas Autobots dan Decepticons.

Seperti layaknya film-film yang melibatkan sebuah pengkhianatan; sebut saja Air Force One atau Olympus Has Fallen, kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan menjadi sebuah senjata makan tuan. Your betrayal means nothing. Setidaknya, itu pelajaran pertama dari film ini.


Saya sendiri agak terkejut karena jilid terbaru Transformers ini menampilkan nuansa yang lebih humanis. Optimus Prime sudah akan meninggalkan medan laga dan perlu waktu untuk Cade Yeager (Mark Wahlberg) meyakinkan Sang Prime Terakhir itu. Bedanya, kali ini Optimus Prime kembali memimpin pasukan Autobots untuk menyelesaikan urusan mereka yang secara tidak langsung akan menyelamatkan umat manusia.

Satu hal yang saya nantikan dari film ini adalah percakapan legendaris antara dua pemimpin yang salig bertarung. Bila di Transformers 1 lalu Optimus Prime dengan gagahnya berkata "At the end of the day, one shall stand, one shall fall." Yang dibalas Megatron dengan hantaman seraya berujar "That's gonna be me". Kali ini, tidak ada adu mulut semacam itu antara Lockdown dan Optimus Prime. Hanya gertakan Lockdown yang mengejek Optimus Prime karena menyalahi kodratnya dan akan segera membawanya pulang pada The Creators.

Keterlibatan unsur keluarga dalam film ini juga membawa kehangatan sepanjang 120 menit lebih itu. Barangkali itulah alasan mengapa Michael Bay memilih Mark Wahlberg, bukan Gerard Butler atau bahkan Ben Affleck. 

Overall, Age Of Extinction memberikan pengalaman tontonan yang berbeda dengan kebaruan jalan cerita dan beberapa unsur kejutan. Kemunculan Dinobots adalah satu tanda tanya tersendiri yang perlu satu episode Transformers lagi untuk menayangkan sejarah mereka. 

Lainnya, kelahiran kembali Optimus Prime di bengkel Yeager setelah menjadi buronan paling wahid diseantero jagad, wujud Megatron yang bereinkarnasi menjadi Galvatron (dan lebih powerful dari sebelumnya), tidak adanya my favourite villain: Starscream, dan sisa-sisa Autobots yang menemani Bumblebee adalah hadiah Michael Bay untuk saya. Anyway, gumaptahamnida. Terima kasih.

Judul           : Transformers 4: Age of Extinction
Sutradara    : Michael Bay
Cast            : Mark Wahlberg, Nicola Peltz, Jack Reynor
Durasi        : 165 menit
Tahun         : 2014
Produksi     : Paramount Pictures
Genre         : Science-Fiction


Rasuna Said-Gatot Subroto, 7 Oktober 2014.
Masih menunggu The Hunt for Red October tayang di televisi nasional

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...