Rabu, 30 Maret 2016

Super Cobra, Sebuah Misi Tebus Dosa


Seperti judul diatas, alasan saya membeli model kit Super Cobra ini adalah untuk menebus kesalahan saya 16 tahun yang lalu. Saat itu, saya sudah punya mainan plastik heli AH-1D Cobra dan dengan sadar mengizinkan adik sahabat saya untuk memainkannya. Seperti yang sudah diduga, heli Cobra itu rusak berat. Blade patah dan kaca kanopi pecah. Maklum, jatuh dari ketinggian pangkuan Ibu. Saya juga sudah lupa dimana terakhir kali menyimpan bangkai heli Cobra itu. Saya cukup sadar sekarang untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Walaupun memang model kit plastic injection mold generasi saat ini agak ringkih.

Model kit terbaru kali ini dating dari satu brand Jepang yang sudah terkenal dengan varian mini 4WD, Tamiya. Agak excited memang untuk mendapatkan item ini karena selain brand, pertimbangan lainnya yaitu kualitas material dan detail. Perbedaan yang saya dapati antara Stuka dengan Super Cobra memang agak lumayan. Tetapi, secara keseluruhan diantara kedua brand model kit itu memang memiliki keunikan sendiri dimana modeler penghobi harus menyesuaikan.

Project Super Cobra ini saya mulai dengan pembuatan dan pengecatan kanopi pada kaca. Saya meniru sebuah tayangan video di Youtube sehingga memutuskan untuk mencoba membuat kanopi untuk pertama kalinya. Dengan sedikit kemauan, niat, dan tools, akhirnya saya berhasil menyelesaikannya. Thanks to the masking tape. Saya berhasil melakukan suatu lompatan besar dalam karir saya sebagai perakit model kit dadakan.


Selebihnya, saya mulai membuat pola camouflage pada bodi heli (lagi-lagi) dengan masking tape. Saya tidak membuat pola yang terlalu besar, mengingat saya hanya akan memainkan dua warna saja. Yaitu hijau dan warna dasar abu-abu.Saya juga masih mengandalkan spray paint Fuji Green seperti yang saya gunakan di Stuka. Ditambah warna Deep Blue untuk pewarnaan kanopi, weaponry, landing gear, dan rear blade.

Super Cobra 1/72 ini memiliki tingkat kesulitan yang agak lumayan. Bagian fuselage yang ramping memang memiliki kesulitannya sendiri. Namun, kesulitan yang sangat terasa adalah berat heli sesudah semua part selesai dipasang terlalu ringan sehingga cenderung berat ke belakang. Untuk mengatasi imbalance weight, saya terpaksa membongkar kembali bagian badan atas heli. Saya menambahkan ballast pemberat berupa dua buah paku 5 cm yang saya tanam dan tempel dalam fuselage bagian dalam. Penambahan 2 buah paku sebagai ballast ini rupanya cukup efektif untuk menjaga keseimbangan heli. Saya sarankan untuk melakukan penambahan ballast pada model kit sejenis agar heli bisa berdiri sebagaimana mestinya.


Saya belum melakukan finishing dengan menambahkan decal pada Super Cobra ini. At least, saya sudah melakukan satu hal sebelumnya tidak pernah saya lakukan. Saya belum pernah melakukan pembuatan kanopi dengan cara mengecat. Again, that masking tape is really works. Masking tape sangat membantu dalam pengerjaan kanopi. Saya juga belum pernah membuat camo pada semua model kit sebelumnya, dengan percobaan pertama pada Super Cobra, saya masih membuka kemungkinan untuk melakukan hal yang sama pada model kit lain yang akan datang selanjutnya. Dengan demikian, dosa 16 tahun lalu sudah terbayar. I feel at ease now. So, never stop to learn and experience new experience. 

Model Kit      : Bell AH-1W Super Cobra
Skala              : 1/72
Manufacturer : Tamiya

Cipayung, 27 Maret 2016.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...