Sabtu, 30 Desember 2017

Air Mata Bola

Sumber gambar: www.goodreads.com
Air Mata Bola adalah sekuel dari Trilogi Sepakbola Sindhunata. Judulnya seakan mewakili berbagai tragedi sepakbola yang tidak selalu memilukan namun menuai air mata. Betapa sepakbola bukan hanya sekedar olahraga belaka. Lebih dari itu, sepakbola adalah bagian panggung kecil kehidupan.

Bagian kedua ini mengambil rentang waktu pada menjelangnya Piala Eropa 1996 di Inggris. Waktu itu, Inggris kembali gegap gempita dengan semangat 'Football Coming Home'. Kemudian, beralih sedikit dengan kemenangan Dortmund atas Juventus pada final Piala Champions 1997.

Air mata bertebaran kala itu karena Juventus sedang berada dalam kondisi ideal untuk menguasai jagad sepakbola Eropa. Timeline ditutup dengan episode menjelang final Piala Champions musim 1998-1999 yang mempertemukan Bayern Muenchen dan Manchester United di Nou Camp, Barcelona.

Saya selalu merujuk buku ini bila butuh rekreasi sejenak untuk menemukan kembali inspirasi dari Predrag Mijatovic. Ia adalah seorang striker yang sangat percaya diri. Alasan yang tepat untuk keberadaannya di skuad Real Madrid kala itu. Kisahnya dapat dibaca dalam artikel berjudul 'Ambisi Sebuah Klub Superlatif'.

Tidak hanya soal itu saja, rasanya selalu menyenangkan kala membaca kembali kisah tidak terduga dari Kroasia dan Republik Ceko di gelaran Euro 96. Allen Boksic dan Davor Suker adalah label dari kejutan-kejutan itu. Munculnya Republik Ceko dalam final menghadapi Jerman adalah sebuah perlawanan dalam kemapanan.

Satu lagi, buku ini juga memuat kisah Eric Cantona dan Sir Alex Ferguson. Usai merekrutnya dari Leeds United, Sir Alex bertanya pada Cantona sebesar apakah dirinya untuk bermain di MU. Cantona balik bertanya sebesar apakah MU untuknya.

Kisah-kisah diatas adalah cerita yang selalu menarik untuk dibaca kembali. Sepakbola sebagai realitas kecil kehidupan mampu menyajikan tontonan yang tidak hanya melulu soal sportivitas teapi juga soal humanisme. Humanisme universal tentang bagaimana memaknai kehidupan yang kadang juga penuh dengan air mata.

Judul           : Air Mata Bola
Penulis        : Sindhunata
Penerbit       : Penerbit Buku Kompas
Tahun          : 2002
Tebal           : 276 hal.
Genre          : Sosial-Budaya


Cipayung, 30 Desember 2017.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...