Jumat, 05 Juni 2009

Yang Belum Terkirim (2): Tetapkan Hatimu, Sayang

Kau bertanya padaku tentang bagaimana rasanya jadi pegawai tetap? Apa yang bisa diharapkan dari seorang pegawai tetap?. Pegawai tetap yang tetap melakukan tugas yang sama setiap harinya. Tetap berada dalam kejenuhan dan kebosanan meski dalam kadar yang berbeda. Tetap merasa perlunya peningkatan kesejahteran yang dimaknai oleh para manajer sebagai kenaikan gaji, tunjangan, bonus, dan kompensasi lainnya. Pegawai tetap yang tetap begitu-begitu saja. Tetap mendapatkan penghasilan dan pendapatan yang segitu-segitu saja. Tetap “dipaksa” untuk jadi kaki dengan kepala yang entah dimana. Tetap begitu-begitu saja. Tetap melakukan yang itu-itu saja. Tetap mendapatkan penghasilan yang segitu-segitu saja. Tetap bermimpi dan berharap suatu hari nanti keadaan akan jauh lebih baik walau harus tetap begitu sampai sepuluh tahun lagi.

Ketetapan itu mutlak milik perusahaan. Mereka hanya tahu anda melakukan semua yang telah ditetapkan oleh yang punya perusahaan. Anda bisa bilang bahwa perusahaan tahu yang dibutuhkan oleh pegawainya maka perusahaan akan tetap membutuhkan pegawai seperti anda. Bagaimana kalau jargonnya saya ganti, perusahaan tidak pernah benar-benar peduli atas apa yang terjadi pada pegawainya. Jikalau anda sedang bersedih karena himpitan masalah rumah tangga dan urusan personal anda dituntut untuk tidak menampilkannya lewat raut muka anda. Perusahaan tidak pernah mau tahu apa yang terjadi pada diri anda sebenarnya. Mereka hanya tahu bahwa anda akan tetap bersikap professional dengan tidak mencampuradukkan urusan kantor dengan urusan-urusan lainnya. Kemampuan anda untuk beradaptasi dengan keadaan yang tetap seperti itu juga sangat diperlukan. Tidak disarankan sama sekali anda menjadi seorang yang keras kepala dan idealis. Jadilah seperti Durna, yang punya lidah sejuta. Anda bisa jadi siapapun dimanapun bersama siapapun tanpa harus kehilangan diri anda sendiri.

Tapi memang rupanya kita ini butuh sebuah ketetapan. Ketetapan status, ketetapan penghasilan, dan ketetapan lainnya selain ketetapan untuk tetap menjadi manusia tentunya. Ketetapan status sangat diperlukan setidaknya untuk menjaga gengsi pribadi. Berangkat pagi hari, pakai kameja necis, pakai sepatu hitam mengkilap, sambil menggendong tas yang ada tulisannya “Polo Executive”, padahal Cuma mampu naik bis kelas eksekusi. Status menjadi sangat penting ketika berhadapan dengan persepsi orang lain. Untuk anda yang mampu mengendalikan persepsi orang lain berbahagialah karena anda telah berhasil memukau mereka dengan segala yang ada pada diri anda-karir dan kesuksesan. Ketetapan penghasilan menjadi penting kala berhadapan dengan pihak lain yang akan segera jadi bagian dari diri anda. Entah berhadapan dengan calon mertua ataupun untuk sekedar duduk manis di meja credit officer perusahaan leasing yang memberi anda keleluasaan untuk memiliki Mercy seri C keluaran terbaru-walau cicilannya belum tentu lunas saat anda pensiun nanti.

Yang paling penting adalah anda harus punya ketetapan bahwa anda masih jadi manusia. Manusia yang diberkahi dan dilengkapi akal oleh penciptanya. Tetap menjadi manusia artinya anda tidak punya naluri kehewanan yang bersemayam dalam jiwa anda. Anda akan tetap menjadi manusia selama anda merasa belum ada yang berubah dalam seluruh elemen entitas hidup. Menjadi manusia adalah berkah tersendiri. Anda tidak perlu menjadi bagian dari mereka yang mengaku berakal namun tidak pernah tahu apa yang dilakukannya. Sudah cukup negeri ini dengan manusia macam mereka. Anda harus menjadi manusia yang seutuhnya sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang dasar negara ini.

*****

Tetap itu artinya ajeg, rigid, tidak berubah bentuk dan substansinya. Tidak ada perubahan selama batas waktu tertentu juga bisa diartikan tetap. Pada satu sisi, ketetapan membuat seluruh sistem dan sub-sistem yang berada didalamnya berjalan sesuai dijalurnya masing-masing. Semua bergerak selaras, tidak ada yang teriak protes. Sedangkan pada sisi lainnya ketetapan menimbulkan suatu suasana yang sangat tidak menyenangkan. Sama tidak menyenangkannya dengan bangun di pagi hari untuk berangkat ke kantor. Karena tekanan untuk lepas dari ketetapan itu begitu hebatnya maka terjadilah sebuah perlawanan.

Perlawanan ini dimaksudkan untuk melepas jeratan ketetapan yang telah menimbulkan perasaan semacam itu. Namun, perlawanan itu biasa diakhiri dengan penciptaan sebuah wujud ketetapan model baru. Ketetapan dengan wajahnya yang baru ini telah menjadi euphoria bagi mereka yang punya andil dalam menciptakannya. Sementara itu, mereka yang memiliki keterbatasan didalam tatanan ketetapan yang baru ini (lagi-lagi) melakukan perlawanan namun tidak secara terang-terangan.

Perlawanan yang dilakukan dari dalam, sembunyi-sembunyi, akan menggerus dan menggembosi semua kekuatan yang mendukung ketetapan dari keadaan itu. Perlahan pilar-pilarnya akan segera hancur dan tumbang. Kau pasti tahu kan bagaimana rayap-rayap menggerogoti kayu tempat tidurmu hingga kau tidak pernah merasakan lagi kasur kapukmu itu? Maka ketika itu, perlawanan dari dalam itu telah menimbulkan suatu perubahan yang luar biasa dahsyat dan tidak pernah diduga sebelumnya. Kekuatan yang entah darimana asalnya itu telah menjatuhkan otoritas yang menciptakan keadaan tetap.

Lagi-lagi, perubahan yang diusung sebagai new way atau new era itu menciptakan suatu pemahaman tentang ketetapan model baru. Ketetapan yang dinamis yang memungkinkan perubahan dalam sebuah ketetapan. Ketetapan yang berubah-ubah menurut bentuk dan esensinya. Ketetapan yang statis seperti hukum-hukum fisika hanya akan membahayakan ketetapan itu sendiri. Dengan demikian pilihan akan jatuh pada ketetapan yang dinamis ini.

Ketetapan yang memungkinkan perubahan sewaktu-waktu ternyata tidak lebih berbahaya dari ketetapan statis. Perubahan memang terjadi kapan saja. Dalam hitungan detik dan milidetik semuanya bisa berubah. Ketetapan model ini telah menjadi sebuah fenomena hingga dibutuhkan ilmu tersendiri untuk mempelajari dan menafsirkannya. Ketetapan yang berlaku universal ini telah menjadi inti dan pusat dari struktur kosmisnya. Sedangkan, ketetapan yang dinamis ini telah menjadi pion-pion yang mengitarinya. Seperti Merkurius dan Saturnus yang masih tetap mengelilingi matahari.

*****

Sayangku, apakah engkau masih membaca tulisanku ini? Apakah engkau mengerti dan telah mengambil point-point dari tulisanku ini? Aku harap begitu, sayangku. Aku hanya ingin kau mengerti tentang sebuah ketetapan. Seperti hatiku yang masih berketetapan pada hatimu.



Kelapa Gading, 5 Juni 2009


Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...