Rabu, 16 Desember 2009

Karir dan Kadal

Mbak,
Tadinya saya mau bahas ini semua di kantor saja, namun entah mengapa waktu saya main ke ruangan Mbak, saya tidak lihat Mbak disana. Mungkin saya yang kepagian. Salah saya juga tidak kasih kabar kalau mau mampir.

Beginilah Mbak kegiatan saya akhir-akhir ini. Kalaupun bukan karena telpon dari seorang kawan yang memberi tahu kalau di kampus kita itu sedang ada job fair mungkin saya lebih baik meneruskan tidur saja. Karena saya masih menganggur saya sedikit penasaran untuk sekedar tahu apa yang sedang terjadi disana.

Seperti biasa, Mbak. Disana penuh sama orang-orang yang kelihatannya serius benar untuk mencari kerja. Pakaian mereka rapih benar adanya. Mungkin untukl sekedar menutupi tampang mereka yang benar-benar bertampang pegawai. Seperti kita, saya dan anda.

Tidak ada salahnya memang berlaku seperti itu. Lagipula bukan untuk menghadiri acara resmi seperti undangan resepsi pernikahan. Seperti biasa, mereka nantinya akan menabur asa pada setiap lembar ijazah dan berkas surat lamaran yang akan segera disebar pada stan-stan pemberi kerja sambil berharap ada walk-in interview sehingga mereka pun langsung tanggap bahwa mereka akan mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya.

Kalau dilihat dari perusahaan-perusahaan yang tampil untuk mengaudisi calon pegawainya memang kelihatan bonafid. Mungkin itu tandanya imaging, branding, dan positioning yang mereka lakukan dalam setiap kampanye produk mereka telah berhasil mempengaruhi mindset kita semua. Sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk menentukan perusahaan mana yang punya prospek bagus. Bukankah itu yang terjadi pada anda ketika memilih untuk berkarir di sebuah bank swasta berlevel internasional?

Pengalaman saya membuktikan demikian adanya. Bahwa ketika pilihan untuk berkarir telah diputuskan maka langkah selanjutnya adalah tinggal menentukan perusahaan tempat dimana kita akan berkarir dan mewujudkan segala impian professional. Beruntunglah kita hidup di zaman informasi yang mengalir bagai angin ini. Tidaklah terlalu sulit untuk mencari perusahaan yang akan mengakomodir semua kebutuhan kita untuk berkarir. Masalahnya tinggal apakah kita memenuhi kualifikasi yang mereka butuhkan. Kalau memang ya maka ada angin lalu berlayarlah kita mengarungi dunia karir.

Sejauh pengamatan saya, mereka memang membutuhkan orang yang benar-benar mau untuk bekerja. Lebih-lebih lagi kalau ternyata banyak kandidat yang masih muda dan baru lulus. Pengalaman bisa dinomorduakan melalui serangkaian program training dan upgrading. Jadi karena begitu, ada banyak hal yang menurut saya terlalu menguntungkan pihak perusahaan. Mereka selalu menuntut produktivitas yang lebih dari pegawainya dengan atau tanpa kompensasi tambahan yang dijargonkan sebagai “dedikasi dan profesionalisme”. Ibaratnya mereka terlalu mudah dan gampang sekali untuk dikadalin apalagi di masa ekonomi serba susah seperti sekarang. Maaf, ini tidak ada hubungannya dengan adu reptil versi POLRI VS KPK.


Salam dari Pharmindo
Cimahi, 15 Desember 2009

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...