Sabtu, 06 Juli 2013

The Homecoming of P Project #PprojectReckConcert



Setelah berhasil ikut memeriahkan ulang tahun salah satu radio kondang di Jakarta bulan April lalu, P project kembali menggelar konser di kota kelahiran tercinta, Bandung. Konser yang digelar pada 14 Juni 2013 ini adalah bagian dari rangkaian program kesenian yang rutin ditampilkan di Padepokan Seni Mayang Sunda.


Buat saya pribadi, konser bertajuk #PprojectReckConcert ini masuk kategori MUST SEE. Sama seperti konser Sixpence None The Richer di JavaRockin’land 2013. Jadi, saya mulai getol stalking akun twitter mereka @ProjectPe untuk cari informasi soal tiket pertunjukan. Alih-alih tiket dijual bebas, ternyata konser mereka ini digratiskan bagi 200 penonton pertama. Mengapa? Keterbatasan kapasitas gedung mengharuskan demikian.



i twitpic this @iszur_muach pic and grab the tickets


Beruntung, saya tidak harus buru-buru datang ke gedung pertunjukan. Saya berhasil memenangkan kuis berhadiah dua tiket undangan. It feels like a dream come true. Sepanjang umur saya mengenal P Project sejak masih di bangku SD baru sekarang dapat kesempatan untuk menonton mereka langsung. Semakin lengkap karena saya menonton P Project bersama ‘partner in crime’, seorang sahabat yang juga ‘gila’ soal P Project. We grew up together with their songs!



Konser ini dibuka dengan penampilan kabaret dari SMAN 7 Bandung yang menjadi juara AAP se-Jawa Barat. Ada alasan dibalik mengapa kabaret yang dipilih untuk membuka konser P Project ni. Konon, kabaret lebih dapat diterima oleh masyarakat Jawa Barat dibanding di daerah lain. Anyway, penampilan kabaret malam itu sukses mengundang tawa. Lakon yang dimainkan mengingatkan hadirin soal perjuangan rakyat Jawa Barat melawan Belanda. Penampilan grup kabaret malam itu semakin menghibur karena menyisipkan lagu-lagu yang update. Seperti, When I Was Your Man, Diam-diam Suka, Cinta Sejati (OST Ainun Habibie), Gentleman (PSY), hingga frase ‘Demi Tuhan’ Arya Wiguna yang heboh itu.

Saya dibuat puas sekali lagi dengan penampilan P Project malam itu. Tidak sia-sia rasanya kami menempuh jarak Jakarta-Bandung untuk sebuah romansa atas nama nostalgia masa kecil. Lagu-lagu macam Seperti Melolong (opening song), the legendary Nasib Anak Kost (recycled from That’s How The Love Goes – Janet Jackson), Jip Pak Camat, Cantik Tapi Bau (I Still Believe in You - Vince Gill), Kuingin Jadi Guru (I’ll Make Love To You – Boyz II Men), Bibiku Pergi (We Could Be in Love - Lea Salonga & Brad Kane), Kop dan Heden (Close To Heaven – Color Me Badd), hingga Antrilah di Loket (I Can Love You Like That – All 4 One) dimainkan berurutan. Tak lupa lagu parodi dari “Can You Feel The Love Tonight” (Elton John-OST Lion King) yang belum pernah dirilis dan sebuah penampilan eksepsional dari Joe Cobain dalam lagu Kambing Liar, parodi dari ‘Come As You Are’ Nirvana.

Joe Cobain

Selain menikmati lagu-lagu mereka, saya pun rindu bodoran (guyonan) khas mereka. Berkali-kali P Project bobodoran diatas panggung. Mulai bodoran soal pilkada kota Bandung, menyindir Iyang yang telat datang (maklum, Iyang kini jadi pesinetron kejar tayang untuk sebuah televisi swasta), hingga kelebihan P Project dari NOAH. ‘Biar NOAH punya banyak fans, tapi P Project punya fans setia. Terima kasih.” Begitu kata Joe, yang langsung disambut tepuk tangan dari penonton.



At the end, saya berhasil mengabadikan momen kecil bersama Iszur Muchtar @iszur_muach. Saya juga sempat mengucapkan terima kasih karena fotonya yang diedit dari cover album konser David Foster menjadikan saya pemenang kuis. Thank you for tonigh's delight and wonderful moments.


Paninggilan, 6 Juli 2013.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...