Rabu, 26 Oktober 2022

This Notebook is My Bitch: 10 Tahun Kemudian

Sumber gambar: www.goodreads.com

 

Saya mendapatkan buku ini usai menamatkan pembacaan "Antologi Rasa" medio 2012, kurang lebih 10 tahun yang lalu. Ika Natassa agaknya sengaja menerbitkan buku ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana menulis sebuah kisah, lebih jauh sebuah buku.

Bentuk buku ini juga tidak seperti buku tips penulisan praktis lainnya. Penulisnya memberi ruang yang cukup untuk menuliskan ide-ide cerita. Ini akan memudahkan siapapun yang ingin menulis karena diberikan panduan dan juga sekalian ruang tulisnya.

Pada saat buku ini diterbitkan, tidak ada banyak 'protes' tentang isinya yang bahasa Inggris semua. Saya, jujur saja, sangat menikmatinya. Pembaca Ika Natassa lainnya pun saya rasa setuju adanya. Berbeda dengan situasi belakangan ini, dimana pembaca baru Ika Natassa tidak banyak tahu atau membaca situasi sebelumnya, misalnya tentang mengapa Ika Natassa menulis cerita yang sedemikian rupa itu dalam karya-karyanya dan mengapa Ika Natassa menggunakan pilihan bahasa yang seperti itu. Alih-alih malah terdikotomi 'anak SCBD' dan "Bahasa Anak Selatan'. C'mon, wake up!

Saya selalu membaca buku ini ketika perlu inspirasi untuk menulis cerita pendek, terutama untuk mengingat kembali poin-poin dalam membangun konflik dan menguatkan karakter. Sudah lama sekali saya tidak menulis cerita dan membuat karakter tokoh pengisi cerita. Saya perlu membaca buku ini lagi!


Pajang, 26 Oktober 2022.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...