Jumat, 17 Februari 2012

Selamat Ulang Tahun, Ibu.

Ibu,

Ibu adalah sosok yang takkan bisa terganti oleh siapapun. Ibu adalah perempuan hebat yang lebih dari mampu untuk menanggung beban seberat apapun. Buat saya, Ibu adalah semuanya.

Ibu tidak berkata apa-apa ketika Bapak mengambil keputusan untuk berhenti kerja dan pensiun (lebih awal). Ibu tidak bertanya tentang keputusan Bapak. Termasuk segala kemungkinan yang mungkin muncul sebagai konsekuensi pilihan Bapak. Beliau tidak banyak menuntut dan tetap percaya pada keputusan Bapak, apapun itu.

Ibu pun tidak banyak bertanya mengenai masa depan saya. Beliau hanya titip pesan supaya saya memilih apapun yang benar-benar bisa membuat saya terpacu untuk jadi lebih baik. Waktu wisuda, Ibu dan Bapak menangis ketika saya masuk Top Ten Achiever dan menerima penghargaan khusus dalam acara seremonial. Itu hanya bagian kecil dari yang saya bisa lakukan. I still have another more for you.

Ibu pula yang pernah membuat saya menangis. Dalam suatu wawancara kerja di BPPT, pertanyaan tentang Ibu adalah pertanyaan yang paling dramatis dan melankolis. Mungkin itu sebabnya harus ada air mata sebagai penanda bahwa kasih Ibu sepanjang zaman.

Hari ini, 51 Tahun usia Ibu. Setengah abad terlampaui dengan curahan kasih yang tiada henti pada saya dan adik. Sampai saat ini, saya belum tahu apakah saya pernah membalas barang secuil kasih beliau. Hanya Tuhan dan Ibu yang tahu.

Selamat ulang tahun, Ibu. Doa kami selalu bersamamu. Dalam suka, duka, dan kenangan.


Medan Merdeka Barat, 17 Februari 2012.

1 komentar:

Arif Chasan mengatakan...

semoga do'a cintanya tersampaikan.. :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...