Selasa, 14 Januari 2014

Indonesia Bagian Dari Desa Saya

Bukan tanpa alasan sebuah buku diterbitkan kembali. Apalagi, bila tulisan-tulisan di dalamnya masih mengandung keterkaitan dan relevansi yang erat dengan keadaan zaman sekarang. Tabir yang dulu hanya dianggap khayalan ekstasis belaka kini mulai terbukti bukan hanya hidup dalam alam khayal belaka. Dasar-dasar penyebab masalah yang terus membebani masyarakat pada saat itu kini masih dijumpai. 

Kumpulan tulisan Emha Ainun Nadjib yang orisinal dan apa adanya ini mencoba mengungkap bahwa zaman edan yang berpuluh-puluh tahun lalu sudah membuat kepala pusing kini harus kita jalani dengan kepala kita yang hampir pecah. Kita seakan dipaksa untuk kehilangan hati dan tak sanggup memekik lagi karena kehilangan suara.

Penerbitan kembali "Indonesia Bagian Dari Desa Saya" untuk ketiga kalinya ini mengawali diskursus mengenai hal-hal lama yang masih berulang terus menerus dalam pusaran sejarah Republik. Tulisan-tulisan dalam buku ini sudah lebih dulu terbit pada tahun 1983. Kebanyakan ditulis pada dekade 70-an. Pada dekade tersebut, Emha Ainun Nadjib sudah melakukan sebuah lompatan pemikiran yang jauh ke depan. Sumber pemikiran tersebut berasal dari dikotomi dan analogi desa-kota. 

Buku ini terbagi dalam 3 bagian utama. Desa Saya, Hipokrisi, dan Sang Sufi. Esai soal perubahan desa yang 'sengaja dikotakan' adalah proses utama yang menjiwai seluruh isi buku ini. Perubahan pola masyarakat desa dengan segala kesederhanaannya menjadi kian kompleks kala nilai-nilai modernitas dari kota mulai masuk satu per satu dalam sendi kehidupan masyarakatnya. 

Emha merindukan desa sebagai sosok yang mengandung nilai keindonesiaan yang utuh. Sehingga tak berlebihan rasanya bila Indonesia sebagai sebuah entitas besar hanya menjadi bagian dari sebuah desa yang notabene kecil. Demografi masyarakat Indonesia yang sebagian besar tersebar di pedesaan kiranya menjadi faktor utama mengapa Emha menaruh perhatian pada segenap perubahan yang terjadi akibat relasional desa dengan kota. 

Melalui hal itu pula, Emha dapat melakukan tafsiran lebih jauh tentang bagaimana kecenderungan di masa mendatang. Pemikiran reflektif Emha Ainun Nadjib tentang bagaimana desa membentuk dirinya sendiri dengan pengaruh sedemikian rupa dari kota adalah satu dialog tersendiri dengan realitas sekarang, yang sedang kita jalani. Bahkan, dengan segala kemungkinan masa mendatang.

Judul         : Indonesia Bagian Dari Desa Saya
Penulis       : Emha Ainun Nadjib
Penerbit    : Penerbit Buku Kompas
Tahun        : 2013
Tebal         : 256 hal.
Genre        : Sosial-Humaniora


Paninggilan, 14 Januari 2014.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...