Senin, 18 Agustus 2014

Mereka Bilang, Saya Monyet!

Kesan pertama dalam pembacaan kumpulan cerpen ini adalah sebuah kelugasan dalam bertutur cerita. Melihat rentang waktu penulisan cerpen-cerpen didalamnya, bisa dikatakan bahwa semua cerpen tersebut adalah sebuah breakthrough dalam ranah sastra Indonesia, pada saat itu. Bentuk penceritaan yang kemudian menjadi satu alternatif dalam penuturan cerita. Kisah-kisah kelam yang tak pernah tersampaikan hingga kebahagiaan semu adalah sepenggal saja dari kiasan eksploratif yang disampaikan si penulis.



Selain "Waktu Nayla" yang menjadi cerpen terbaik pilihan Kompas tahun 2003, kumpulan cerpen ini tidak henti-henti menghadirkan kejutan. Saya kagum ketika penulisnya mampu membuat cerita seperti dalam cerpen "Namanya, ...". Tokoh si penulis yang dinamai 'Memek' sangat berada diluar kelaziman, bahkan tabu untuk beberapa kalangan. Namun, sekali lagi, dunia fiksi adalah ruang yang memungkinkan terjadinya kemungkinan semacam itu. Fiksi hidup dalam kepala pembacanya.

Cerpen lain yang tidak lazim adalah "SMS". Cerpen berisi petikan SMS dari sepasang kekasih yang saling bermain api adalah satu bentuk penulisan yang tidak umum. Keluwesan fiksi berhasil dimainkan dengan apik oleh si penulis. Gaya penulisan semacam ini tidak menyalahi kodrat cerpen sebagai turunan fiksi.

Cerpen "Asmoro" kiranya mengingatkan saya pada satu cerpen Seno Gumira Ajidarma berjudul "Sukab Menggiring Bola". Adjani terus berlari bagai Sukab yang terus menggiring bola hingga ke ujung dunia. Adakah hubungan diantara keduanya? Selain karena SGA disebut dalam halaman pembuka dari sang penulis. SGA yang telah memberikan "ilmu" dan keberanian untuk menulis cerpen-cerpen yang demikian.

Begitupun dengan cerpen "Wong Asu" yang terinspirasi dari cerpen "Legenda Wongasu" milik SGA. Keduanya tidak menceritakan hal yang sama. Namun, pada akhirnya pembaca dapat menilai mengapa tokoh-tokoh mereka mesti menjadi 'asu'.

Kiranya, pembaca dapat membaca kedua cerpen SGA tersebut dan menguji kebenaran hipotesa saya.

Daftar Cerita:

- Mereka Bilang, Saya Monyet!
- Lintah
- Durian
- Melukis Jendela
- SMS
- Menepis Harapan
- Waktu Nayla
- ... Wong Asu
- Namanya,...
- Asmoro
- Manusya dan Dia

Judul        : Mereka Bilang, Saya Monyet!
Penulis     : Djenar Maesa Ayu
Penerbit    :Gramedia Pustaka Utama
Tahun       : 2012
Tebal        : 150 hal.
Genre       : Kumpulan Cerpen


Medan Merdeka Barat, 18 Agustus 2014.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...