Minggu, 29 November 2015

Seputar Proklamasi Kemerdekaan

Courtesy: buku.kompas.com

Ada banyak kisah seputar pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini. Beberapa dari pelaku sejarah saat itu menghasilkan karya dari memoar mereka. Sejarawan pun terlibat dalam mengungkap kejadian-kejadian pra dan pasca proklamasi. Hingga, ada beberapa nama yang tidak begitu dikenal namun memberikan kontribusi nyata yang tidak sedikit. 

Buku ini berhasil menghimpun berbagai sudut pandang pada lintas waktu sesuai dengan judulnya: seputar proklamasi kemerdekaan. Dimana Jepang telah menyerah kalah pada Sekutu, NICA yang berusaha kembali dengan datangnya Sekutu, hingga meletusnya Agresi/Clash ke 1 dan 2. 

Kesaksian dalam buku ini dibuka dengan bab yang memperbincangkan tanggapan para ahli dan pelaku sejarah terhadap buku memoar tulisan Bung Hatta, "Sekitar Proklamasi". Memoar itu lantas menjadi pembahasan karena berhubungan dengan isu soal kedatangan Sekutu di bawah komando Admiral Patterson yang menjadi referensi Bung Hatta saat itu untuk bernegosiasi dengan pihak Jepang. Melalui bab ini, Bung Hatta dengan sangat legowo menerima kritik terhadap memoarnya. Perbincangan dengan perantara media cetak memberi kita pelajaran bahwa saling mengkritik itu wajar demi tujuan sejarah yang lebih jelas serta dalam tatanan yang bersahabat. 

Memasuki bab kedua, agaknya pembaca diajak untuk lebih mendalami kejadian-kejadian atau peristiwa yang berlangsung seputar saat penentuan teks proklamasi, peristiwa Remgasdengklok, hingga Proklamasi itu sendiri. Teks proklamasi yang otentik itu menjadi bahasan tersendiri oleh sejarawan Nugroho Notosusanto. Ada juga dua catatan panjang mengenai orang-orang Indonesia yang melakukan mogok masal pada perusahaan Belanda, KPM, di Australia sana usai mendapati kabar Indonesia merdeka. 

Aksi-aksi heroik nan memukau yang tidak pernah tercatat dalam buku Pelajaran Sejarah Indonesia manapun diungkap pada bab ketiga. Tentang suka dan duka usaha penyiaran Proklamasi ditengah kedatangan pasukan Sekutu untuk melucuti tentara Jepang yang kalah perang. Sila baca dan resapi catatan perjuangan mereka-mereka yang bekerja bahu membahu di pedalaman demi menjaga utuhnya Republik Indonesia. 

Pada bab keempat, diungkap keterlibatan Jepang dalam hubungannya dengan Proklamasi Kemerdekaan. Peran Laksamana Tadashi Maeda beserta koleganya yang bersama-sama hadir pada penyusunan naskah otentik Proklamasi. Jangan heran bila pembaca mendapati silang pendapat mengenai versi sejarah yang selama ini beredar. Bahwa memang kita sendiri kurang antisipatif terhadap berkembangnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam sudut pandang Jepang. Khusus mengenai hal ini, justru dapat menjadi awalan bagi para sejarawan untuk menilik lebih dekat dan meneliti kembali perihal wacana tersebut serta meluruskannya dengan fakta-fakta yang ada dan objektif. 

Secara keseluruhan, buku ini adalah sebuah kliping koran (harian Kompas dan Intisari) yang mengalami proses klasifikasi dan identifikasi tertentu sebagai buah riset dokumentasi yang sistematis. Dengan begitu, hal ini membuktikan bahwa ketertarikan terhadap sebuah sumber sejarah tertentu tidak hanya berupa kesaksian tertulis dalam bentuk buku semata, tetapi juga dapat berawal dari sebuah kolom artikel di koran. Untuk ini, kita patutnya bersyukur pada usaha yang demikian itu demi terjaganya obyektivitas sejarah. 

Judul           : Seputar Proklamasi Kemerdekaan
Penulis        : Hendri F. Isnaeni (ed.)
Penerbit       : Penerbit Buku Kompas
Tahun           : 2015
Tebal.           : 258 hal. 
Genre           : Sejarah Indonesia

Bumi Asri, 29 November 2015. 

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...