Rabu, 09 Desember 2015

Sebulan



Alhamdulillahirabbil'alamin. Nak, kini usiamu beranjak sebulan. Sebulan yang penuh dengan momen-momen penuh kenangan dan tidak boleh dilewatkan. Sayangnya, Bapak sudah hampir dua minggu tidak pulang.

Alde, Bapak tidak ingin jadi sentimentil setiap merayakan tanggal kelahiranmu. Hanya saja, Bapak terlalu bersemangat sehingga melakukan kesalahan penyebutan 'ulang tahun' yang seharusnya 'ulang bulan'. Begitulah kesalahan kecil Bapak. Barangkali, teman-teman Bapak di media sosial mafhum bahwa yang sempurna hanyalah Allah SWT. 

Sebulan usiamu kini, Nak. Tangismu makin kencang saja. Bapak sangat bersyukur bahwa pada saat acara syukuran Aqiqahmu, engkau sangat tenang dan hanya menangis seperlunya. Engkau tertidur pulas ketika jamaah pengajian bergiliran memotong rambutmu. Bapakpun tidak menyangka kalau kamu sudah punya struktur tulang punggung dan leher yang kuat. Begitu kata Ibu Paraji yang mencukur habis rambutmu keesokan harinya. Lagi-lagi, engkau hanya bisa tertidur pulas sebelum akhirnya menangis kencang ketika dimandikan. 

Tadinya, Bapak ingin mengaqiqahimu dengan memotong sendiri dua kambing itu lalu menyantap kambing guling bersama handai taulan dan segenap jamaah. Apa daya, Bapakmu ini belum lulus ujian potong ayam punya Kakek Haji. Ah, Bapak terlalu ingin begitu karena cerita Eyang Kakungmu. 

Kemarin, Ibu sempat mengirim fotomu yang sedang belajar tengkurap. Bapak tentu saja kaget. Namun, keraguan Bapak sirna setelah memperhatikan raut mukamu yang penuh usaha itu. Engkau tentu berusaha untuk kuat tengkurap. Bapak bisa lihat itu dari posisi tidurmu selama disinar di RS. Lagipula, kata Ibu Paraji kemarin, kamu sudah punya tulang yang kuat. Jadi, biar agak waswas Bapak tetap senang melihat kemajuan pertumbuhanmu. Semoga engkau terus kuat, Nak. 

Alde yang baik, tadi Ibu bilang bahwa kamu mulai sering menangis usai imunisasi kemarin. Bapak bisa bayangkan betapa kewalahannya Ibu. Sampai-sampai tidak ada waktu untuk mengangkat telepon dari Bapak. Ah, Nak. Andai Bapak ada disana, Bapak akan menggendongmu sambil menyanyikan lagu-lagu daerah yang Bapak kenal sewaktu kecil. Hela Rotane, O Ina Ni Keke, atau kamu mau Bapak nyanyikan Ilir-Ilir?

Baiklah, Nak. Bapak sudahi dulu surat ini. Tolong jaga Ibu ya, Nak. Bapak sebentar lagi pulang. 

Peluk hangat,


Bapak. 



Dharmawangsa, 9 Desember 2015

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...