Kamis, 03 Mei 2012

Episode Cinta Yang Hilang (a flash fiction) dan Sedikit Catatan

Dia hilang dari pelukku, dia hilang bagai mimpi
Dia hilang dari sadarku, dan dia hilang*


Perpisahan manakah yang paling berkesan seumur hidupmu? Perpisahan yang bukan sekedar berpisah lantas bertemu kembali. Perpisahan yang tidak selalu harus diiringi isak tangis dan janji untuk kembali. Perpisahan yang tidak selalu harus dengan lambaian tangan di ujung pelabuhan, terminal, atau stasiun. Perpisahan manakah yang pernah membekas begitu dalam pada hidupmu? Perpisahan semacam apakah yang mampi mengantarkan berjuta kenangan kembali?

Kenapa perpisahan selalu menjadi tema untuk sebuah akhir? Apa hanya untuk menegaskan berartinya sebuah pertemuan? Apakah engkau akan lebih memahami perpisahan setelah engkau mengalami perjumpaan yang begitu hebat? Kenapa akhirnya sulit sekali untuk berpisah? Kenapa malah takut untuk berpisah? Bila memang perpisahan itu akan adanya dan celakanya jadi bagian dari hidup yang masih harus kita jalani.

“Aku harus pergi. Selamanya.”
“Kau pikir kau ini siapa? Kenapa? Beri aku alasan.”
“Karena, aku adalah Romeo dan kau Juliet. Kita tidak pernah ditakdirkan hidup untuk satu cinta.”

Biarlah aku menyimpan bayangmu
Dan biarkanlah semua menjadi kenangan**


Kita tidak berpisah di teras St. Carolus, tidak juga di batas kota ini. Kita berpisah dengan apa adanya. Takdir tidak pernah salah. Perpisahan ini datang tak diundang. Tidak juga kau sertakan perpisahan ini dalam salam terakhirmu. Perpisahan ini menyisakan jarak terbentang antara kita. Dari Sibolga hingga Siberia. Dari Bandung hingga Bandar Sri Begawan. Dari Jakarta hingga Jamaika.

Biar kukenang perpisahan ini. Akan kubuatkan pusaranya disini. Hanya sebagai penanda, kalau kita pernah bertemu, akrab dan lengket seperti ketan, lalu berpisah kemudian. Disini. Dalam catatan ini.

Paninggilan, 28 April 2012. Remake 3 Mei 2012.

* dari lirik lagu "Hilang" dinyanyikan oleh Java Jive.
** dari lirik lagu "Biar Menjadi Kenangan" dinyanyikan oleh Reza Artamevia dan Masaki Ueda


Sedikit Catatan

Beberapa waktu belakangan, saya sempat tergelitik untuk mencari tahu tentang Flash Fiction. Rasa ingin tahu itu muncul ketika mengetahui informasi lomba menulis yang diadakan oleh The British Institute bekerjasama dengan komunitas blogger Blogfam (www.blogfam.com). Rasa penasaran itu memang tidak sempat memuncak dan menyisakan sepenggal tanya. Saya merasa belum mampu untuk menulis flash fiction. Walaupun, sempat beberapa kali tergerak untuk mulai mencoba. Saya tidak mampu mengatasi ketidakmampuan dan berbagai keraguan yang menghinggapi. Padahal, sejatinya menulis itu adalah proses pembelajaran.

Tulisan diatas adalah flash fiction (fiksi kilat) yang pertama kali saya tulis dan kebetulan khusus dibacakan pertama kalinya pula pada acara gathering Nulisbuku Club Bandung @nbcbandung. Pengalaman yang serba pertama ini mengantarkan saya pada suatu penjelajahan wahana baru dalam menulis. Selama ini saya menulis apa saja yang saya mau. Bisa berbentuk puisi, prosa, tulisan bebas (untuk tidak menyebutnya curhat), cerita pendek, dan resensi buku. Mau tidak mau, saya harus memaksa diri saya untuk membuat flash fiction yang pertama. 

Kalau anda pembaca setia Selendang Warna, tentu ada sudah lebih tahu darimana inspirasi tulisan diatas itu. Berbekal postingan lama dan tema yang diberikan untuk gathering nanti: Romeo & Juliet, maka keluarlah judul diatas. Episode Cinta Yang Hilang. Sebuah judul yang sama dengan judul lagu Ebiet G. Ade. Judul yang saya rasa cocok dengan tema Romeo & Juliet. Sebuah roman tentang perpisahan dan kehilangan.

Demikianlah. Selamat menikmati.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...