Komik ini mungkin sengaja
dihadirkan ke hadapan saya agar saya bisa melakukan pembacaan awal dan
mengambil suatu awalan cerita bagi penamatan buku aslinya yang sudah
diterjemahkan ke bahasa Inggris. Memang tidak tepat untuk membandingkan
keduanya secara langsung. Yang satu hadir sebagai manga representatif
sedangkan satu lagi tampil sebagai wujud aslinya. Menarik. Untuk
kemudian melakukan perbandingan atas keduanya secara singkat.
Setidaknya,
gambaran keadaan kehidupan di Rusia semasa masa kekaisaran ditampilkan
dalam bentuk populis sesuai dengan kaidah manga. Dimana penggambaran dan
karakterisasi yang disesuaikan dengan figur orang-orang Rusia. Beberapa
scene bahkan lazim dijumpai seperti dalam komik Jepang. Komik ini
dibuat dengan kaidah membaca yang mirip manga aslinya dengan 300-an
lebih halaman. Cukup atau tidak untuk merepresentasikan buku aslinya,
saya belum bisa berpendapat karena saya pun belum menamatkan buku
aslinya.
Cerita kehidupan di Rusia tidak jauh berbeda dengan negara maju lainnya. Dimana orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Kesenjangan yang jauh antara tuan tanah dan kalangan proletar membawa Rusia pada suatu pergolakan pemikiran. Aksi untuk menentang kemapanan dan kebobrokan birokrasi diekspresikan dalam berbagai macam aktivitas. Kalangan rohaniawan pun tidak kalah memiliki andil sebagai penyeimbang di dalam masyarakat yang semakin materialistis. Agaknya, sampai disini kita dapat melakukan penafsiran awal tentang akar-akar sosialisme dan komunisme.
Fyodor Karamazov sebagai Tuan Tanah sekaligus bangsawan kaya yang selalu berbuat seenaknya terbunuh. Kisah terbunuhnya bangsawan bejat ini menarik seisi kota untuk menghadiri persidangan atas kematiannya. Dimitri, anak sulung Fyodor dituding sebagai pembunuhnya, sesuai kesaksian Gregor, pembantu setia Fyodor. Alyosha, si bungsu Karamazov, tidak percaya bahwa Dimitri melakukannya. Alyosha hadir sebagai saksi yang meringankan tuduhan. Lain halnya dengan Ivan, adik Dimitri dan kakak dari Alyosha. Ivan tiba-tiba hadir untuk menyatakan siapa pembunuh ayahnya itu.
Cerita kehidupan di Rusia tidak jauh berbeda dengan negara maju lainnya. Dimana orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Kesenjangan yang jauh antara tuan tanah dan kalangan proletar membawa Rusia pada suatu pergolakan pemikiran. Aksi untuk menentang kemapanan dan kebobrokan birokrasi diekspresikan dalam berbagai macam aktivitas. Kalangan rohaniawan pun tidak kalah memiliki andil sebagai penyeimbang di dalam masyarakat yang semakin materialistis. Agaknya, sampai disini kita dapat melakukan penafsiran awal tentang akar-akar sosialisme dan komunisme.
Fyodor Karamazov sebagai Tuan Tanah sekaligus bangsawan kaya yang selalu berbuat seenaknya terbunuh. Kisah terbunuhnya bangsawan bejat ini menarik seisi kota untuk menghadiri persidangan atas kematiannya. Dimitri, anak sulung Fyodor dituding sebagai pembunuhnya, sesuai kesaksian Gregor, pembantu setia Fyodor. Alyosha, si bungsu Karamazov, tidak percaya bahwa Dimitri melakukannya. Alyosha hadir sebagai saksi yang meringankan tuduhan. Lain halnya dengan Ivan, adik Dimitri dan kakak dari Alyosha. Ivan tiba-tiba hadir untuk menyatakan siapa pembunuh ayahnya itu.
Semljakov,
anak dari hasil perkosaan Fyodor dengan seorang perempuan tidak dikenal
adalah pelaku pembunuhan itu. Kesaksiannya itu tidak berakibat bagus
bagi nasib Dimitri maupun Ivan sendiri. Dimitri tetap dihukum atas
tuduhan pembunuhan terhadap ayahnya dan dibuang ke Siberia bersama
kekasihnya, Grushenka. Sedangkan, Ivan menjadi gila karena tekanan
bertubi-tubi yang muncul dari dalam dirinya. Perlu dicatat, Ivan ini
seorang atheis yang tidak percaya sama sekali akan Tuhan. Tuhan tidak
ada, katanya. Alyosha kembali pada kehidupannya yang semula sebagai
rahib.
Sangat menarik untuk membaca sebuah tafsiran atas sebuah karya masterpiece dunia. Menarik pula untuk melihat bagaimana sebuah buku dengan tebal hampir 800-an halaman lebih dirangkum menjadi kurang dari setengah halaman buku aslinya. Tentu dibutuhkan kejelian dan ketelitian untuk memperingkas semua jalan cerita.
Sejarah Kecil Rusia
Pada intinya, sebagai karya sastra yang ditulis pada masa dimana Rusia tidak lagi mengalami pengekangan atas ekspresi individu, The Karamazov Brothers hadir untuk membawa kembali ingatan pada suatu masa yang telah lama dilewati. Tentang ketidakadilan kehidupan yang dialami sebagian besar masyarakat kecil petani. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pertanian hanyalah kedok semata untuk memperkaya kaum bangsawan pemilik tanah. Pemerintah pun tidak mampu berbuat apa-apa karena desakan kaum borjuis yang begitu menggeliat. Agama yang selama ini selalu menjadi penyeimbang antara kebendaan dengan kehidupan kadang hanya menjadi "pelarian" bagi kaum proletar tertindas. Agama hadir sebagai jalan keluar bagi mereka untuk tetap memiliki harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Melalui komik ini, realitas kehidupan sosial kemasyarakatan Rusia ditampilkan secara sederhana sebagai refleksi atas keadaan pada waktu itu serta imbasnya terhadap pengaruh besar Negeri Tirai Besi pada perkembangan paham sosialisme dan komunisme di seluruh dunia. Tiga bersaudara Karamazov adalah sebuah contoh kecil dari sebuah figur besar yang lazim di Rusia saat itu. Betapa sejarah telah mencatat Revolusi di Rusia telah mengalami beberapa periode dengan pencapaiannya masing-masing sejak kematian Tsar Nicholas II. Sebut saja, misalnya Revolusi Bolsyhevik hingga kemudian glasnost dan prestroika yang merdu didengungkan Mikhail Gorbachev.
Terakhir, Dimitri, Ivan, dan Alyosha; Tiga bersaudara Karamazov ini saya anggap layaknya trio "Tiga Penguak Takdir" Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin. Tiga bersaudara ini adalah tokoh utama dalam permainan cerita kehidupan di Rusia, dengan segala permasalahannya dan berusaha menguak takdir masing-masing.
Sangat menarik untuk membaca sebuah tafsiran atas sebuah karya masterpiece dunia. Menarik pula untuk melihat bagaimana sebuah buku dengan tebal hampir 800-an halaman lebih dirangkum menjadi kurang dari setengah halaman buku aslinya. Tentu dibutuhkan kejelian dan ketelitian untuk memperingkas semua jalan cerita.
Sejarah Kecil Rusia
Pada intinya, sebagai karya sastra yang ditulis pada masa dimana Rusia tidak lagi mengalami pengekangan atas ekspresi individu, The Karamazov Brothers hadir untuk membawa kembali ingatan pada suatu masa yang telah lama dilewati. Tentang ketidakadilan kehidupan yang dialami sebagian besar masyarakat kecil petani. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pertanian hanyalah kedok semata untuk memperkaya kaum bangsawan pemilik tanah. Pemerintah pun tidak mampu berbuat apa-apa karena desakan kaum borjuis yang begitu menggeliat. Agama yang selama ini selalu menjadi penyeimbang antara kebendaan dengan kehidupan kadang hanya menjadi "pelarian" bagi kaum proletar tertindas. Agama hadir sebagai jalan keluar bagi mereka untuk tetap memiliki harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Melalui komik ini, realitas kehidupan sosial kemasyarakatan Rusia ditampilkan secara sederhana sebagai refleksi atas keadaan pada waktu itu serta imbasnya terhadap pengaruh besar Negeri Tirai Besi pada perkembangan paham sosialisme dan komunisme di seluruh dunia. Tiga bersaudara Karamazov adalah sebuah contoh kecil dari sebuah figur besar yang lazim di Rusia saat itu. Betapa sejarah telah mencatat Revolusi di Rusia telah mengalami beberapa periode dengan pencapaiannya masing-masing sejak kematian Tsar Nicholas II. Sebut saja, misalnya Revolusi Bolsyhevik hingga kemudian glasnost dan prestroika yang merdu didengungkan Mikhail Gorbachev.
Terakhir, Dimitri, Ivan, dan Alyosha; Tiga bersaudara Karamazov ini saya anggap layaknya trio "Tiga Penguak Takdir" Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin. Tiga bersaudara ini adalah tokoh utama dalam permainan cerita kehidupan di Rusia, dengan segala permasalahannya dan berusaha menguak takdir masing-masing.
Penulis : Fyodor Dostoevsky, Variety Art Works
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun : 2010
Tebal : 384 hal.
Genre : Komik
ditulis kembali
Curug, 22 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar