Minggu, 02 Februari 2014

Pacific Rim, Planes, & Catching Fire.

Today there is not a man nor woman in here that shall stand alone. Not today. Today we face the monsters that are at our door and bring the fight to them. Today, we are cancelling the apocalypse! 
(Pentecost, from Pacific Rim)

I know it’s much too late to watching these awesome movies. Well deserved because i just had my long weekend to run (another) movie marathon. As titled above, i spend my weekend with them.

Pacific Rim

 

Somebody whose my good old buddy told me this movie is more worth on him other than The Transformers. He’s not made a mistake by telling me this.

Film fiksi ilmiah kesekian ini kembali mengangkat pertempuran hebat antara umat manusia dengan spesies asing. You may say they’re an alien who aiming to conquer planet earth. They’re not working alone. They made another creatures just to vanishing people from this lovely earth.

Sekilas, film ini mirip dengan ‘Godzilla’. Penampakan rupa monster Kaiju mirip betul dengan si ‘Godjira’. Saya yakin ada andil orang Jepang dalam pembuatan film ini (selain Rinko Kikuchi pastinya). Film ini berhasil memainkan instensitas ketegangan dengan akhir yang sudah dapat ditebak. The hero is the one who stands last!

Seperti ‘Transformers’, film ini mengajarkan respek terhadap sesama rekan seperjuangan. Kepercayaan adalah barang mahal yang harus tetap dipertahankan dan sebisa mungkin jangan sampai kehilangan hal itu sedikit pun.

Anyway, saya suka desain robot-robot Jaeger ini. Tidak seperti Autobots dan Decepticon yang dibuat lebih menyerupai manusia. Apalagi dengan sistem AI (artificial intelligence) Jaeger yang melibatkan interaksi dengan sistem sensorik tubuh manusia, semakin membuat kekaguman pada makhluk raksasa ini. saya tidak tahu bagaimana jadinya bila Cherno Alpha, Striker, dan Gipsy diadu dengan Optimus Prime, Bumblebee, dan Starscream. Tentu akan jadi battle yang sangat menarik sekaligus menegangkan.

Planes


Sebagai catatan, saya sudah menonton ‘Planes’, film animasi dari Disney sebagai suksesor ‘Cars’ setengah jalan di flight entertainment pesawat menuju Kuala Lumpur, akhir November 2013 lalu. Saya memang penasaran ending dari film ini. Namun, saya rasa tidak akan jauh seperti ‘Cars’. Menyimak alur dan jalan cerita sepertinya memang akan begitu.

Betul saja, Dusty Crophopper melakukan hal yang sama seperti Lightning McQueen menyelesaikan balapan pertamanya. Film ini membuat saya menertawakan banyak hal. Mulai dari joke ejekan buat pesawat agrikultur (Dusty Crophopper = Air Tractor), landing di USS Flysenhower (hello, Mr. Eisenhower?), hingga cara Dusty dan Skipper menaklukkan Ripslinger.

Sebagai pelajaran, ‘Planes’ memberi inspirasi untuk selalu berbuat baik, bahkan kepada lawan sekalipun. Karena kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan butuh bantuan mereka. That’s the main point, i guess.

The Hunger Games 2: Catching Fire


Sebetulnya saya kurang suka menonton film yang diangkat dari serial buku, semisal Harry Potter dkk. (kecuali Jason Bourne and its predecessors). Namun, saya sudah terlanjur menonton The Hunger Games akibat rekomendasi seorang kawan. Saya merasa harus melanjutkan serial ini seperti menamatkan serial Bourne quartology.

Survival, masih jadi isu utama film ini yang mencampur perjuangan atas nama cinta dengan naluri bertahan hidup individual. Saya cukup menikmati aksi Katniss Everdeen di sekuel ini. Padahal, saya sudah cukup tegang tidak akan mampu menamatkan film berdurasi dua jam lebih ini.

Saya tidak akan menulis review soal film ini. Biar saja para kritikus itu melakukan tugasnya. ‘Catching Fire’ adalah jembatan pembuka jalan yang bagus menuju sekuel edisi ketiga, To Kill A Mockingjay. Penggemar THG tentu harus bersabar untuk menunggu THG 3 dirilis dan menunggu bagaimana visualisasinya. Akankah mampu mereprentasikan cerita seperti dalam bukunya. Harap dicatat, saya belum membaca satu pun buku trilogi The Hunger Games.

Last but not least, scene ketika Katniss memanah langit untuk mendapatkan energi dari kilat yang menyambar adalah adegan favorit saya. Bagian paling dramatis dalam film ini. Katniss moves like she’s catching fire everywhere. What about you?


Pharmindo, 2 Februari 2014.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...