Sangat jarang sebuah buku yang
diterbitkan penerbit besar mengangkat tema lesbian. Seakan menuntut
pengakuan melalui kumpulan cerpen ini. Hal ini tentu menarik sebab hal
yang demikian itu masih dianggap tabu untuk masyarakat beradat
ketimuran. Diluar semua perdebatan mengenai tema lesbian, kumpulan
cerpen ini hadir untuk menguak sebuah dunia yang belum terjamah. Ini
menjadi bukti bahwa imajinasi dan interpretasi atas kaum lesbian muncul
sebagai refleksi realitas sehari-hari.
Beragam
cerita dituliskan dan menghadirkan imajinya masing-masing. Tentang
sebuah cinta yang "terlarang". Sebagai favorit saya memilih cerpen
dengan judul "Tahi Lalat di Punggung Istriku". Selain cerpen dari Seno
Gumira Ajidarma tentunya yang sudah duluan dibaca.Mata Indah karya
@clara_ng pun tidak kalah dalam menghadirkan nuansa cinta terlarang
dengan konflik yang apik. Sedikit horor namun tetap menarik.
Overall, segenap cerita tentang lesbian dalam buku ini menguak sisi-sisi yang belum sepenuhnya terkuak oleh tabu khayalak luas. Walaupun dalam pengantar buku telah disebutkan bahwa kebanyakan cerita belum tampil "menggigit" untuk menghadirkan lebih banyak konflik. Dengan demikian, sastra telah menampakkan wujudnya sebagai refleksi realita kehidupan. Dengan mencatatnya kedalam kumpulan cerpen ini, usaha untuk mendokumentasikan kaum lesbian menjadi lebih bermakna dalam menghadapi hegemoni konstruksi sosial yang berlaku di tengah masyarakat.
Catatan Seorang Kolumnis Dadakan
Awalnya, saya pikir saya akan menemukan sebuah imaji terindah untuk sebuah petang di kota Paris. Ternyata saya salah. Kumpulan cerpen ini mengangkat sebuah fenomena yang selama ini hanya terdengar hembusannya saja tanpa pernah nampak di permukaan. Sebuah fenomena yang benar-benar ada namun tidak lantas lantang diteriakkan. Entah karena konstruksi sosial dalam masyarakat yang belum mengizinkannya.
Menikmati tulisan-tulisan tentang cinta sesama perempuan buat saya bukanlah hal yang pertama. Pernah saya menulis sebuah cerpen bertema sama yang lantas diterbitkan oleh sebuah penerbit independen. Pun, ketika ternyata cerpen SGA tentang dua perempuan dengan HP-nya dimuat disini. Mengingatkan saya pada cerpen SGA lainnya (yang juga bertema sama) yaitu Lelaki Terindah.
Khusus untuk buku ini saya memberikan apresiasi khusus karena tidak banyak karya serupa.
Judul : Un Soir du Paris
Penulis : Cok Sawitri, Clara Ng, et.al, Oka Rusmini (ed.)
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Tebal : 144 hal.
Genre :Kumpulan Cerpen-Lesbian
Bogor, 5 Februari 2013.
Overall, segenap cerita tentang lesbian dalam buku ini menguak sisi-sisi yang belum sepenuhnya terkuak oleh tabu khayalak luas. Walaupun dalam pengantar buku telah disebutkan bahwa kebanyakan cerita belum tampil "menggigit" untuk menghadirkan lebih banyak konflik. Dengan demikian, sastra telah menampakkan wujudnya sebagai refleksi realita kehidupan. Dengan mencatatnya kedalam kumpulan cerpen ini, usaha untuk mendokumentasikan kaum lesbian menjadi lebih bermakna dalam menghadapi hegemoni konstruksi sosial yang berlaku di tengah masyarakat.
Catatan Seorang Kolumnis Dadakan
Awalnya, saya pikir saya akan menemukan sebuah imaji terindah untuk sebuah petang di kota Paris. Ternyata saya salah. Kumpulan cerpen ini mengangkat sebuah fenomena yang selama ini hanya terdengar hembusannya saja tanpa pernah nampak di permukaan. Sebuah fenomena yang benar-benar ada namun tidak lantas lantang diteriakkan. Entah karena konstruksi sosial dalam masyarakat yang belum mengizinkannya.
Menikmati tulisan-tulisan tentang cinta sesama perempuan buat saya bukanlah hal yang pertama. Pernah saya menulis sebuah cerpen bertema sama yang lantas diterbitkan oleh sebuah penerbit independen. Pun, ketika ternyata cerpen SGA tentang dua perempuan dengan HP-nya dimuat disini. Mengingatkan saya pada cerpen SGA lainnya (yang juga bertema sama) yaitu Lelaki Terindah.
Khusus untuk buku ini saya memberikan apresiasi khusus karena tidak banyak karya serupa.
Judul : Un Soir du Paris
Penulis : Cok Sawitri, Clara Ng, et.al, Oka Rusmini (ed.)
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Tebal : 144 hal.
Genre :Kumpulan Cerpen-Lesbian
Bogor, 5 Februari 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar