Sabtu, 21 Desember 2013

The Nominees: Prelude to Song of the Year

Setelah Java Jive (Menikah) dan Phil Collins (Do You Remember?) jadi Song of The Year 2011 dan 2012 berurutan, kini saatnya saya memilih lagu jawara musim 2013 ini. Kriteria lagu-lagu yang masuk daftar nominasi tahun ini diambil berdasarkan intensitas #nowplaying, entah di perjalanan kantor-rumah atau sambil menemani saya menghadapi setrikaan yang menumpuk. Yang jelas, mereka jadi pengingat saat saya menghadapi beberapa momen 'spesial' tahun ini. 

Kebanyakan mereka adalah lagu lama yang sering saya putar kembali. Beberapa tergolong lagu lama 'banget' yang hanya saya dengar di acara tengah malam radio. Sedang beberapa lainnya berasal dari soundtrack film. Mereka masuk nominasi bukan karena intensitas semata, mirip list Tangga Lagu populer di radio-radio. Konektivitas antara konteks dan konten lagu yang secara tidak langsung membuat sebuah ikatan memori ikut jadi kriteria penentu.

Khusus untuk tahun ini saya menambah kategori Outstanding Newcomers. Kategori ini belum pernah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Kategori ini dibuat untuk artis/penyanyi/grup yang baru saya senangi dan belum pernah masuk list #nowplaying sebelumnya. Singkat kata, mereka baru ada di playlist mobile device/music player tahun ini. 

The Nominees Are...

1. Donna Donna (Sita Nursanti)


Repackaging lagu ini termasuk salah satu yang terbaik dari versi-versi sebelumnya. Sayang, hanya diedarkan di Indonesia. Lagu yang sejatinya berasal dari folksong Yahudi ini pernah juga dinyanyikan oleh Joan Baez. Perdebatan mengenainya, bisa disimak dalam beberapa forum diskusi di internet. Penggalan lirik yang saya suka dari lagu ini adalah: ...but whoever treasures freedom...like a swallow has learn to fly...

2. Kecewa (Bunga Citra Lestari @bclsinclair)

Lagu ini muncul di album kedua BCL, tahun 2009 silam. Saya sering mendengar ulang lagu ini di night show sebuah radio. Ada beberapa momen tahun ini dimana lagu ini seketika mengisi kepala saya. Personally, BCL mulai menemukan stepping yang bagus untuk kualitas vokalnya.

3. Stereo Love (Edward Maya feat. Vika Jigulina)

Saya belum pernah menyenangi lagu dugem semacam ini sebelumnya. Khusus untuk lagu ini, saya membuat pengecualian. Beberapa momen personal begitu lekat dengan lagu ini. Komposisi musik dan liriknya pun saya suka. Vika Jigulina, anyone? *asa teu nyambung euy*

4. Aku Ada (Dewi Lestari feat. Arina Mocca)

Barangkali, saya memang terlambat menggandrungi Recto Verso dari @deelestari. Saya ingat, tahun 2008 pun bukunya terbit bersama sebuah album musik. Anyhoo, dari semua soundtrack film RectoVerso yang dirilis tahun ini (akhirnya...) saya jatuh cinta pada lagu ini. Bukan berarti saya melewatkan 'Malaikat Juga Tahu' yang sejak 2008 selalu jadi favorit, namun untuk konteks tahun ini saya lebih memilih 'Aku Ada'. Satu atau dua momen saya lewati bersamanya.

5. Tahu Diri (Maudy Ayunda)

Saya baru tahu bahwa lagu ini jadi pengisi soundtrack film 'Perahu Kertas'. Mungkin, karena saya memang tidak menonton filmnya secara utuh. Belakangan, lagu ini juga jadi sering diputar di radio-radio favorit saya. Satu-dua malam di Kuala Lumpur saya habiskan memutar ulang lagu ini.

6. Just Give Me A Reason (Pink feat. Nate Ruess)

 
Kalau boleh kasih bocoran, lagu ini adalah kandidat kuat untuk menang tahun ini. Bukan karena awards untuk lagunya dan albumnya (The Truth About Love). Terlebih karena satu momen yang bisa dibilang jadi special remarks tahun ini. Ya, saya jatuh cinta dan lagu ini menemani perjalanan kisah saya waktu itu (*agak sedikit curcol*). IMHO, Pink has never been so great before this album released. Another excitement from her following succeeded 'Don't Let Me Get Me' and 'Just Like a Pill'.

7. The Man Who Cant Be Moved (The Script)

Siapa yang tidak lupa akan magic dibalik lagu ini. 'How can i move on when i'm still in love with you' terdengar seperti sebuah pembenaran bagi Komunitas Gagal Move-on. Yes, this song happened to me once. If she ever comeback to the place we first met, then she'd know that i'd be waiting for her.

8. Membaca Hati (Alika @alikaislamadina)

Lagu ini ada di album perdana Alika, My Secret Room, yang saya beli awal tahun 2012 lalu. Sebenarnya, lagu ini didedikasikan bagi siswa/i dan mahasiswa/i yang mencintai guru/dosen mereka. For me, the lyrics quite simple yet meaningful. Aku bingung...tak bisa membaca hati...

9. She (Charles Aznavour)

Ini adalah satu lagu lama yang berani-beraninya masuk daftar nominasi tahun ini. Konon, lagu ini sudah ada sejak 1974 silam. Tahun dimana Beckenbauer mengangkat trofi Piala Dunia untuk Jerman Barat. Lagu ini meninggalkan kesan yang begitu kuat usai saya menonton kembali film lama Julia Roberts dan Hugh Grant, Notting Hill.

10. Leonie (Arjan Brass)

Satu lagi lagu lama yang masuk daftar nominee. Ada satu momen ketika saya terbangun tengah malam dengan lagu ini. Some things makes me stay along the night with this song. Please, dont kill me softly with this song.

11. Payphone (Jayeslee cover version)

 
All those fairy tales are full of s*it, one more f*cking love i'll be sick. I think this explains all that matters. Hanya saja, versi cover dari Jayeslee ini terdengar lebih lembut, sweet, dan feminin.

12. Bisikan Hati (Andien)

Lagu ini menandai kiprah Andien di jagat musik Indonesia. Karakter vokal jazzy miliknya sudah terasa kuat sejak lagu ini dirilis untuk khalayak. Judulnya saja sudah mengingatkan saya untuk mendengar bisikan hati. Follow your heart, let your love make through the darkness, kata Il Divo. If i may add.

13. Firasat (Raisa @raisa6690)

Ada tingkat kegalauan yang berbeda sejak Raisa menyanyikan lagu ini. Barangkali, ikatan emosi antara lagu ini dengan filmnya (RectoVerso) punya pertalian rasa yang kuat. Saya tidak menolak seandainya Raisa mendedikasikan lagu ini untuk saya. Firastku ingin kau tuk cepat pulang...pulang...yeiyeh....
 
14. A Whiter Shade of Pale (Procol Harum)

Lagu ini melengkapi deretan lagu tua yang masuk nominasi. Kesan galau dari lagu ini terasa lebih kuat dibanding versi punya Annie Lennox. Walau begitu, lagu ini masuk juga dalam daftar playlist lagu rock di satu radio. Sama seperti Leonie, lagu ini pernah membuat saya melamun sampai dini hari.

15. Out of Reach (Gabrielle)

Saya sudah suka lagu ini sejak 2001 silam ketika jadi soundtrack film 'Bridget Jones's Diary'. Ingatan baru kembali dibuat ketika bulan April kemarin saya menonton ulang film itu. I was stupid for a while... Was i ever loved by you? I never have your heart.

16. Regret (New Order)
Entah lagu ini sejatinya bercerita soal apa. Yang jelas, lagu ini jadi soundtrack of the month dua kali berturut-turut. Wake up everyday, that would be a start. I would not complain with my wounded heart.

17. Beautiful in White (Shane Ward)

Yeap, lagu ini sepertinya jadi lagu wajib di setiap pernikahan yang saya datangi sepanjang tahun ini. 'You look so beautiful in white' sounds better than '..she looks so happy in her wedding dress..'. I guess...

18. InsyaAllah (Maher Zain feat. Fadly)

Lagu ini terasa menusuk betul saat Ramadhan lalu. Momen penyucian jiwa ini saya lewati sepanjang hari dengan lagu ini. Ada beberapa momen dimana saya merasa kehilangan harapan. Maher Zain dan Fadli setidaknya berhasil mengajari saya untuk tidak pernah kehilangan harapan. Don't despair and never lose hope. 'Cause Allah is always by your side.

19. Cinta Butuh Waktu (Vierratale)

Pernah punya pengalaman ditolak dengan alasan: kita baru kenalan satu minggu saja ? Couldn't tell you more. You tell me.

Oustanding newcomers

Give Your Heart a Break (Demi Lovato)

Saya tidak pernah tahu musik apa yang dimainkan Demi Lovato. Others may say pop but i never listen to her songs. Until one day i found this song, duet with Darren Criss or Nick Jonas (saya lupa) or neither both. Sometimes, you just need to give your heart a break if there were too many mistakes.

Baby Baby Baby (JKT48)


Jujur saja, lagu ini adalah lagu yang membuat saya jatuh cinta pada JKT48. Thanks to @rizkirr_kiki for introducing me to them. Lagu ini juga jadi iklan sebuah brand produk elektronik asal Jepang. Saya menangkap energi kegembiraan masa muda darinya.

Is This The Best It Gets (Budapest)

Lagu ini adalah lagu lama yang baru saya temukan judulnya medio Oktober lalu. Perlu 12 tahun lebih untuk mencarinya karena saya jarang dengar lagu ini di radio. Pun, saya kesulitan setiap mau mencatat potongan liriknya. Lagu ini mengingatkan saya pada masa-masa sekolah SMP dulu, menjelang ujian akhir nasional.

Father and Son (Cat Stevens/Yusuf Muslim)

Versi lain dari lagu ini pernah dibawakan pula oleh Boyzone. Ronan Keating cs. mencoba mengembalikan pesan lagu ini. Personally, lagu ini membuat saya berkaca tentang hubungan dengan Bapak. Ada beberapa alasan dimana seorang ayah mengambil keputusan terhadap anaknya. Find a girl, settle down. If you want you can marry. Look at me, i am old but i'm happy.

Epilog

Saya menerima masukan dari pembaca bila ingin ikut memilih. Bila memang ada satu lagu yang kebetulan pernah mewakili momen dan perasaan, sila tinggalkan komentar atau mention ke @anggihafiz. Song of The Year akan diumumkan sebelum malam pergantian tahun baru 2014. Let's have a good times then. Hasta la vista.


Paninggilan, 21 Desember 2013.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...