Sabtu, 21 Desember 2013

2 Savage Garden and A Matchbox 20

What really made my Friday is 2 Savage Garden and a Matchbox Twenty. Dua album pertama Savage Garden, Savage Garden dan Affirmation, adalah album yang selalu saya ingin saya miliki. Saya besar bersama lagu-lagu mereka. Thanks God for your MTV!

Saya tidak pernah bisa memiliki kedua album itu. Sejak pertama masuk SMP hingga hati terakhirnSMA. Entah, tabungan saya tidak pernah mengarahkan saya untuk pergi ke Disc Tarra dan membeli kedua album itu. Kini, ketika Savage Garden sudah dinyatakan bubar dan Darren Hayes diisukan menjadi seorang gay, saya baru bisa menikmati lagi sepenggal kenangan yang tersisa.

Saya langsung suka begitu Savage Garden merilis single pertama, Truly Madly Deeply. Begitupun dengan hits lainnya seperti To The Moon And Back dan Break Me, Shake Me. Momen itu terus berlanjut hingga pada tahun 1999, Savage Garden kembali merilis albim terbaru mereka, Affirmation. Hits dari album tersebut adalah I Knew I Loved You, Crash and Burn, dan The Animal Song yang juga jadi soundtrack film The Other Sister.

Lebih dari satu dekade kemudian saya baru mampu menuntaskan kerinduan pada dua album hebat itu. Ditambah satu CD Truly Madly Deeply mini album yang saya temukan di Central Market (Pasar Seni) Kuala Lumpur, rasanya seperti mengalami periode mesin waktu kembali ke waktu-waktu jadi anak nongkrong. It feels like living in a dream, anyway



Matchbox 20

Perkenalan pertama dengan Matchbox Twenty adalah ketika saya menonton video klip Bent di MTV medio tahun 2000. Bent adalah hits pertama untuk album kedua Matchbox 20, Mad Season. Padahal, saya sudah lebih dulu mendengar lagu Push dari album pertama mereka yang dirilis tahun 1996, Yourself or Someone Like You, via kaset latihan band paman saya. Selanjutnya, saya hanya tahu lagu-lagu hits mereka saja. Termasuk, Unwell dan Disease untuk album ketiga More Than You Think You Are.

Untuk sebuah alasan emosional, saya iseng mencari video klip asli Push. Hasil pencarian di Youtube memang memberi banyak pilihan. Perhatian saya kemudian teralihkan pada video Push yang menampilkan Matchbox 20 dalam satu sesi live recording. Yes, it was VH1 Storyteller session. Saya sudah bisa menebak penampilan apa yang akan mereka buat karena sebelumnya saya sudah menonton juga Storyteller edisi Bee Gees.

Sesi VH1 ini adalah pembuktian bagi siapapun yang diundang tampil disana. Matchbox 20 harus bisa membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekedar Rob Thomas dan teman-temannya memainkan lagu dari album-album mereka di depan audiens. Lebih dari itu, mereka harus bisa menampilkan sesuatu yang lain dari musik mereka. Matchbox 20 berhasil melewati sesi ini dengan sukses. Penampilan mereka malam itu berhasil membuktikan diri sebagai band yang utuh, bukan sekedar sekelompok anak muda yang memainkan alat musik.

Saya merasa beruntung sekali ketika mendapatkan DVD VH1 Storyteller mereka. Walaupun isinya adalah penampilan mereka lebih dari satu dekade lalu. Excitement itu ditambah lagi dengan bonus track Push versi country. Satu hal yang kemudian membuat Matchbox 20 diperhitungkan di kancah musik USA.

She said, I don't know if I've ever been good enough...


Paninggilan, 21 Desember 2013

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...