Rabu, 03 September 2008

Nikmati Fasilitas (Selagi Ada)

Bung, selamat menunaikan Ibadah Shaum. Bagaimana keadaan kantor anda Bung? Karena ini masih awal bulan, tentunya masih belum banyak undangan jamuan-jamuan buka puasa bersama. Saya kira anda cukup bersiap untuk yang satu ini. Mungkin mulai minggu depan jadwal anda akan penuh. Bukan untuk bersafari dakwah dari satu masjid ke masjid yang lain, tapi dari satu restoran ke restoran yang lain. Bung, mau pilih yang mana?

Begini Bung, kalau itu semua termasuk fasilitas yang layak (dan seharusnya) anda terima kenapa tidak? Ya, kan? Anda bisa menyediakan menu yang khusus untuk kolega anda. Mulai dari Es Shanghai yang aslinya entah dari Shanghai atau bukan. Bung pasti tidak peduli. Belum lagi menu-menu khusus Ramadhan seperti kolak, pasti tersedia. Saya sarankan Bung, jangan hanya terpaku oleh kolak pisang saja, kali-kali cobalah kolak duren atau sukun sekalian. Oh ya, jangan lupa juga untuk mengajak anak-anak dari Panti Asuhan untuk menikmatinya bersama-sama. Sediakan juga (kalau perlu) cerutu yang selalu Bung beli kalau pelesir ke Eropa sana. Lagipula, dengan itu semua tentu tidak akan terlalu membebani anggaran bulanan dan operasional. Saya yakin itu Bung.

Nah, kalau sudah begini dan Ramadhan tiba-tiba berlalu begitu saja, jangan lupa juga untuk membuat laporannya Bung. Bagaimana pun anda menggunakan anggaran kantor. Jangan sampai teman-teman Bung yang auditor itu menemukan kejanggalan dalam penggunaan dana "rupa-rupa" dan "kegiatan tidak terduga". Sudah ada contohnya. Kawan-kawan kita yang di Ciamis sana ketahuan memakai uang 2M cuma buat jamuan konsumsi hari besar keagamaan. Celakanya, itu hari besar agama yang saya dan Bung anut. Memalukan bukan. Saya harap Bung tidak (lagi) melakukan kesalahan seperti itu. Peringatan saya: Bisa berakibat fatal (kalau tidak mau disebut berbahaya) untuk karir dan penghasilan Bung.

Begini-begini juga, saya sempat kebagian "fasilitas" seperti itu. Mulai dari makanan ringan, makanan berat, bahkan sampai rokoknya, semua perusahaan yang tanggung. Bukankah itu suatu hal yang menyenangkan? Apalagi ketika rokok saya habis oleh si calon Master Administrasi Publik itu yang tadi malam mampir buat bayar hutangnya walau ternyata malah nambah lagi hutangnya itu. Saya sungguh bersyukur untuk semua ini sampai saat ini.

Bagaimana dengan anda Bung?. Tentu setiap siang, setelah Dzuhur anda akan duduk bersila di masjid kantor untuk mendengarkan ceramah dari kawan anda yang di-naik haji-kan oleh kantor. Sebut saja Ustad Kosasih (Ustad yang ongkos hajinya dikasih=ongKOS dikASIH) atau Ustad Abidin (Ustad yang dibiayai dengan anggaran dinas=Atas BIaya DINas). Mungkin anda tertidur karena menempel pada tembok yang dingin itu. Atau malah serius sekali memikirkan dan merenungi kehidupan nanti? Setelah itu anda mungkin akan langsung meluncur lagi ke tempat proyek untuk menyambangi kawan-kawan lama kita yang jadi pelaksana proyek dan setelah itu anda pulang ke rumah dengan mobil Camry berplat merah yang dibensinin sama Negara. Ya ya ya. Seperti saya bilang tadi kalau semua itu fasilitas, mbok ya dinikmati saja (jangan lupa disyukuri) selagi ada dan Tuhan masih percaya anda untuk menerimanya.


Salam dari Bukit,


NB: Jangan segan-segan juga untuk menikmati fasilitas lebaran nanti-kalau kebagian THR


Bukit Pakar Timur, 3 September 2008, 19.22


Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...