Sabtu, 16 Agustus 2008

63 Tahun

Rupanya sudah ke-63 kalinya kita semua merayakan kemerdekaan Negara ini. 63. Angka yang menunjukkan usia Nabi Muhammad SAW ketika wafat. Bila Nabi Muhammad saja yang begitu paripurnanya masih diberikan usia yang cuma sampai 63 saya harap bangsa ini tidak demikian. Betapa pun Republik kita ini berkubang dalam ketidaksempurnaan jalanan panjang masih membentang di depan sana dan menuntut kita untuk tidak berhenti menjalaninya. Indonesia masih mengalami banyak hal. Kemiskinan, kebodohan, kesengaraan, dan bermacam-macam ke-an lainnya. Goyang ngebor diharamkan, koruptor dibiarkan. BLBI dihapuskan, Negara digadaikan. Jaksa menuntut, kini dituntut. Hakim menghukum, kini dihukum.

Betapa saya melihatnya sebagai sebuah entitas yang rapuh, dan setidaknya obrolan dengan seorang sepupu yang sedang bekerja di Wyoming, U.S.A sedikit membuka mata saya bahwa Indonesia masih jauh lebih indah daripada di di sebuah negeri impian yang berdemokrasi. Sepupu saya bekerja di sebuah resorts di Wyoming. Saya kurang tahu tepatnya dimana, yang pasti dia lulusan Sekolah Pariwsata terkenal di Bandung sehingga saya percaya waktu dia bilang tinggal di sebuah resort.


Bung, saya sertakan juga sebuah gambar yang diambil dari www.serendipitytraveler.com yang menampakkan keindahan pemandangan pegunungannya. Sepupu itu bilang bahwa Bali masih lebih indah dari U.S.A (Wyoming) dan dia berusaha meyakinkan saya berkali-kali. Bagaimana menurut anda Bung? Apakah Wyoming seperti yang diwakili gambar ini memang betul-betul indah? Saya pernah lihat yang serupa di Eropa sana. Walau saya belum pernah ke luar negeri, saya berterima kasih kepada Drs. Google yang telah menciptakan search engine yang hebat sehingga saya bisa melihat yang begitu itu. Apa perlu, saya sertakan juga rekaman percakapan IM kami supaya anda betul-betul yakin?.

Bali lebih indah katanya Bung. Wah, anda pasti sering kesana kan? Saya ingat anda menghadiahi saya kopi Bali. Waktu itu sedang ada seminar disana jadi anda tentu tidak melewatkannya apalagi menggunakan anggaran dinas. Saya belum pernah ke Bali jadi saya tidak banyak bercerita pada sepupu saya. Apalagi waktu dia bilang lebih baik baik honeymoon di Bali saja. Nggak usah jauh-jauh katanya. Hmm. Sudah berpikir tentang nikah rupanya dia. Atau dia cuma menyarankan saya? Ahh. Saya kira tidak terlalu penting.

Begitulah Bung, bagaimana seorang anak negeri yang masih merindukan keindahan negerinya. Dia masih bisa lihat Bali kalau dia mau. Tapi dia memilih pergi ke Negerinya Marlboro. Dalam waktu-waktu senggangnya ia masih sempat berbicara tentang kekagumannya. Nah, apa anda mau tahu tentang nasionalismenya. Tadi saya tanya, apa dia masih hafal Indonesia Raya, dia jawab tentu saja. Ia juga masih ingat kalo Negara kita ini ulang tahun besok yang ke-63, agaknya dia masih punya rasa nasionalisme, walau jauh meninggalkan kita disini Bung. Kita yang tiba-tiba merasakan kembali ritual-ritual khusus menjelang kemerdekaan. Renungan. Konser musik. Pasang Bendera. Buka Stand Sumbangan di Jalan. Nah, yang terakhir ini saya kurang setuju, karena kita (ternyata) belum sepenuhnya merdeka.

Salam dari Bukit,


Bukit Pakar Timur 100, 16 Agustus 2008, 16.02

NB: Selendang Air berencana buka rute baru: BDG-Tel Aviv via Wyoming--kalo tidak didemo

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...