Sabtu, 23 Agustus 2008

Tujuan: Negeri Kabut - Catatan Seorang Pilot v.3


Armada baru Selendang Air tiba. Boeing 777-228ER yang diplot sebagai pengganti Boeing 737-200, yang juga gambarnya sering kusertakan di setiap catatanku yang kemarin. Pesawat ini sebenarnya tidak terlalu baru. Pertama kali dirilis tahun 1993 dan sampai sekarang masih diproduksi. Pesawat ini terbang pertama kali pada tahun 1994. Sekarang sudah 2008, berarti pesawat ini sudah lumayan berumur. Tapi, kalau memang pesawat baru ini benar-benar baru keluaran 2008, aku memang ingin segera menerbangkannya.

Sesuai tugasnya, pesawat pengganti ini akan melayani berbagai tujuan (yang tentunya aneh-aneh). Tugas pertama pesawat ini adalah: Negeri Kabut. Seperti apa yang pernah kuceritakan kemarin. Namun, terjadi pengunduran jadwal karena rupanya Departemen Pariwisata Negeri Kabut meminta kami untuk menggunakan pesawat selain Boeing 737 dan variannya. Hal ini disebabkan oleh ketebalan kabut yang sering berubah-ubah sehingga dikhawatirkan pesawat tidak mampu terbang dengan baik dan membahayakan keselamatan penumpang. Mereka menghimbau supaya kami mempersiapkan pesawat yang lebih baik dan (tentunya) lebih baru dari Boeing 737-200 yang kami punya kemarin.

Nampaknya, para Pejabat di Departemen Transportasi Negeri Kabut memang mengerti semua yang telah terjadi di negeri kami yang terkena larangan terbang ke wilayah Uni Eropa, dan tentunya mereka tidak mau itu terjadi lagi di Negeri Kabut. Mereka cukup pintar untuk memberi peringatan kepada setiap wisatawan yang akan datang berkunjung ke Negeri Kabut. Peringatan itu kami sambut dengan sebuah perubahan besar. Selendang Merah akhirnya menepati janji untuk mendatangkan pesawat baru. Para wisatawan pun mengerti dengan adanya himbauan ini dan tanpa banyak komplain mereka menerima saja keputusan kami yang mengubah jadwal penerbangan. Lagipula, siapa yang mau mati di ketinggian 2000 kaki di tengah kabut tebal dengan pesawat tua?. Aku pun tidak mau track recordku tercemar. Dan memang, siapa yang akan menolak terbang perdana dengan pesawat baru ke sebuah tujuan yang baru pula? Aku rasa kalau pun ada mungkin orang itu sedang goblok*).

Pesawat baru telah tiba. Tujuan sudah di depan mata. Penumpang sudah mengantri. Aku harus bersiap. Aku tidak perlu lagi kursus di Boeing Training Center untuk sekedar menerbangkan simulator Boeing 777. Aku sudah terbiasa jadi nampaknya tidak terlalu sulit untuk beradaptasi dengan pesawat bermesin Rolls-Royce ini dengan kemampuan daya angkat 85.000 lbf (378 kN). Mekanik pun belum sempat mengecek pesawat ini pada saat aku berada di landasan untuk menyambutnya. Aku hanya ingin minta mekanik sahabatku itu untuk melepas semua peralatan terbang milikku yang masih melekat di Boeing 737-200 itu. Kalau perlu, ia kusuruh memperbaiki pesawat milik Angkatan Udara dari Negara tetangga dan mengambil seluruh peralatan pengintainya, lalu dipasangkan di pesawat baru yang belum ku beri nama itu. Tapi, rasanya yang kemarin pun sudah cukup. Kalau cuma beda soket power mungkin ia bisa memodifikasinya. Ah, dia pasti sanggup.

Selendang Merah tidak banyak berkata ketika pesawat ini tiba. Dia hanya memandanginya dan memintaku untuk mengatur semuanya. Dan aku pula yang diserahinya tugas untuk memberi nama panggilan untuk pesawat ini. Belum terpikir olehku namanya. Kalau mungkin, tadinya akan kuberi nama Hanoman, tentu aneh mengingat Gatotkaca (N-250) dan Tetuko (CN-235) pernah digunakan pesawat buatan IPTN itu. Aku sedang membaca Kitab Omong Kosong dan sudah sampai pada bab Hanoman Membakar Alengka, yang dalam Ramayana versi Jawanya disebut juga Anoman Obong. Maka, hanya itu saja yang terpikir olehku sekarang.

Hanggar sudah ditutup. Aku akan segera pulang. Tukang Pos datang hari ini. Ia mengantarkan sebuah buku. Aku ingin membaca buku itu yang juga masih dari pengarang yang sama dengan Kitab itu, buku itu judulnya "Negeri Kabut" juga.


Bukit Pakar Timur 100, 23 Agustus 2008, 17.32


*) mengikuti lirik lagu Iwan Fals, Mata Indah Bola Pingpong, "...kalau ada yang tak suka, mungkin sedang goblok..."

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...